KKP Berhasil Tingkatkan Pendapatan Pembudi Daya Pada Semester I Tahun Ini

KKP Berhasil Tingkatkan Pendapatan Pembudi Daya Pada Semester I Tahun Ini/Dok. Peluang News-Hawa

Peluang News, Jakarta – Meskipun kerap mengalami berbagai tantangan atau kesulitan, namun Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah berhasil meningkatkan rata-rata pendapatan pembudidaya pada semester I tahun ini.

Adapun realisasi tersebut saat ini sudah mencapai 5,1 juta per bulan dari target sebesar 4,8 juta per bulan.

“Terkait dengan rata-rata pendapatan pembudidaya sampai semester I tahun ini sudah di angka Rp5,1 juta. Artinya, jumlah ini sudah melebihi target yang telah ditetapkan,” ungkap Sekretaris Direktorat Jendral (Ditjen) Perikanan Budi Daya KKP, Gemi Triastutik dalam konferensi pers di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2024).

Ia menjelaskan, realisasi rata-rata pendapatan tersebut berhubungan dengan capaian indeks Nilai Tukar Pembudidaya Ikan yang berada di angka 101,77.

Menururnya, angka tersebut mendekati target Nilai Tukar Pembudidaya tahun ini sebesar 105.

Untuk itu, ia mengaku yakin atau optimis bahwa rata-rata pendapatan dan nilai tukar pembudidaya masih akan terus meningkat sampai akhir tahun.

“Apalagi, hal ini dipengaruhi oleh produksi perikanan budidaya oleh masyarakat yang terus berjalan, tingginya penyerapan hasil perikanan di dalam negeri, hingga program bantuan pemerintah yang terus digulirkan untuk menstimulus peningkatan produktivitas usaha masyarakat pembudidaya di Indonesia,” jelas Gemi.

“Untuk bantuan juga cukup banyak di tahun ini, ada 12 kategori. Di antaranya puluhan juta benih benih, puluhan ribu calon induk, mesin pakan, eskavator serta bantuan sarana prasana budi daya lainnya,” sambungnya.

Selain itu, ia menerangkan, pihaknya juga masih akan melanjutkan pembangunan modeling budidaya berbasis kawasan di sejumlah daerah.

“Yang di antaranya yaitu pembangunan mengenai modeling lobster di Batam, modeling kepiting di Pasuruan, dan modeling rumput laut di Rote Ndao dan Maluku Tenggara. Bahkan, untuk modeling budi daya kepiting di Pasuruan ini progres pembangunannya sudah mencapai 75 persen,” terang Gemi.

“Selain modeling, revitalisasi tambak juga kami lakukan di Langkat, Pangandaran untuk udang. Ada juga di Gresik, Tangerang, Bulukamba, dan Karawang untuk komoditas bandeng. Harapannya langkah-langkah ini menjadi pendorong produktivitas perikanan budi daya secara nasional,” tambahnya.

Sementara untuk hasil perikanan budi daya di Indonesia, lanjut Gemi, saat ini telah menyentuh angka 8,48 juta ton dengan rincian 3,3 juta ton dari ikan, dan 5,14 juta ton dari hasil rumput laut.

Menurutnya, hal ini tidak lepas dari berbagai upaya atau antisipasi yang telah disiapkan, termasuk dengan menggandeng Kementerian PUPR untuk pembangunan infrastruktur pengairan dan realisasi program pengelolaan irigasi tambak partisipatif (PITAP) yang sudah 100 persen.

Exit mobile version