octa vaganza

KKP Bagikan Benih Ikan dan Udang pada Pembudidaya Terimbas Covid-19

JAKARTA—Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merilis telah mendistribusikan 53, 1 juta ekor benih ikan dan udang kepada pelaku budi daya ikan yang terdampak Covid-19 di 67 kabupaten dan kota pada Maret dan April.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto mengatakan langkah ini dilakukan untuk memastikan proses produksi tetap berjalan. Bantuan benih ini telah diterima kurang lebih 1.060 orang pembudidaya yang tergabung dalam 106 kelompok pembudidaya ikan skala kecil.

Slamet  merinci, benih yang dibagikan itu terdiri dari 6,5 juta ekor untuk benih ikan air tawar; sebanyak 44,7 juta ekor benih ikan air payau dan 1,9 juta ekor benih ikan air laut.

“KKP terus mendorong stimulus jangka pendek di berbagai daerah melalui 15 UPT yang tersebar di Indonesia. Tiap hari distribusi bantuan benih ini terus berjalan dan menyasar pembudidaya ikan terdampak,” ujar Slamet dalam keterangan persnya, Jumat (1/5/20).

KKP juga memberikan bantuan kepada Slamet pembenih ikan. Hingga April ini, KKP telah mengalokasikan dukungan induk/calon induk bagi pembenih setidaknya sebanyak 29.450 ekor.

Slamet mengharapkan, langkah ini  bakan langsung meningkatkan produktivitas budi budi daya.  Saat ini para pembudi daya menghadapi masalah infesiensi.  Kebijakan ini adalah bentuk stimulus dari KKP agar beban biaya produksi tidak terlalu berat dan menghambat proses produksi.

“Saya meyakini sub sektor akuakultur bisa lebih cepat recovery. Paling tidak jaminannya ada dua yakni tekan biaya produksi, perlancar rantai pasok. Stimulus yang akan dilakukan KKP fokus ke arah penyelesaian dua hal ini,” tutur  Slamet.

Masalah biaya produksi, menurut Slamet akan ditekan melalui intervensi bantuan langsung input produksi termasuk induk atau calon induk, benih berkualitas dan juga pakan.

Sedangkan masalah rantai pasok, KKP telah sepakat dengan berbagai pihak terkait untuk mempermudah kelancaran logistik bahan baku atau input produksi serta distribusi hasil  dan skenario penyerapan pasar.

Penurunan harga komoditas di berbagai daerah dan kekhawatiran terjadinya loading stock akibat permintaan pasar yang turun. Untuk itu KKP siapkan langkah antisipasifnya, salah satunya melibatkan BUMN Perikanan untuk turut membeli hasil produksi.

“KKP melalui LPMUKP memberikan dukungan pinjaman masing-masing Rp30 miliar kepada dua BUMN Perikanan yakni Perindo dan Perinus untuk serap hasil produksi termasuk dari hasil produksi dari pembudidaya,” pungkas Slamet.

Exit mobile version