Anggota tetap menaruh kepercayaan terhadap usaha KKGJ. Ini dibuktikan dari stabilnya jumlah perolehan dana anggota sebagai permodalan koperasi.
Banyak jalan menuju Roma. Peribahasa ini tepat untuk menggambarkan upaya pengurus Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) dalam menjaga kinerja usaha di tengah persaingan usaha yang semakin tajam dan perlambatan perekonomian.
KKGJ yang kini diketuai Jamhuri Androfa menekankan efisiensi untuk mengimbangi penurunan pendapatan operasional sepanjang 2016. Koperasi yang didirikan sekelompok guru SD di Jakarta ini memiliki unit usaha beragam mulai dari simpan pinjam, lembaga pendidikan, SPBU, depot air minum isi ulang sampai agen gas elpiji. Dari banyaknya usaha yang dijalankan ini pengurus berkomitmen untuk memacu kesejahteraan anggota.
Unit usaha simpan pinjam masih merupakan yang terbesar dalam menyumbang pendapatan koperasi. Disusul kemudian oleh unit bisnis agen gas elpiji dan SPBU. Upaya pengurus untuk menggenjot efisiensi membuahkan hasil dengan turunnya beban usaha di 2016 menjadi Rp27,48 miliar dari Rp30,72 miliar di 2015. Penurunan beban ini berdampak signifikan pada perolehan laba usaha. Sedangkan aset usaha sebesar Rp227,73 miliar dan masih menjadi yang terbesar di kelompok koperasi konsumen.
Sejalan dengan program efisiensi, KKGJ yang didirikan pada 1954 dengan jumlah anggota sebanyak 15.500 ini terus meningkatkan kualitas layanan. Ambil contoh, peningkatan plafon pinjaman dimana anggota bisa mendapatkan pinjaman sampai Rp100 juta asal memenuhi syarat dan ketentuan. Selain itu, memangkas waktu pencairan pinjaman menjadi hanya satu hari. Sebelumnya, pencairan pinjaman bisa mencapai dua minggu.
Peningkatan kualitas layanan merupakan bagian dari komitmen KKGJ untuk meningkatkan kesejahteraan anggota sebagaimana tujuan pendirian koperasi. Selain itu untuk tetap menjaga kepercayaan anggota terhadap koperasi.
Sedangkan terkait dengan penghimpunan dana anggota KKGJ masih stabil. Meski demikian, jumlahnya masih lebih kecil dari kebutuhan untuk melayani seluruh pinjaman yang diajukan anggota dan pengembangan unit-unit usaha pendamping. Oleh karenanya, bermitra dengan perbankan yang memiliki kecukupan likuiditas menjadi solusinya.
Untuk meningkatkan loyalitas anggota, sosialisasi dan pendidikan tentang prinsip dasar berkoperasi maupun nilai-nilai inti KKGJ terus dilakukan secara intensif. Dengan begitu anggota akan lebih bangga dalam berkoperasi.