KLUNGKUNG—–Koperasi Pasar (Kopas) Srinadi Klungkung tetap membuktikan kinerja yang baik pada tahun buku 2018. Koperasi yang didirikan pada 13 Maret 1996 ini mengumumkan asetnya mencapai Rp248,4 miliar dan membagikan Sisa Hasil Usaha sebesar Rp2,943 miliar.
“Ada peningkatan dibandingkan 2017 walaupun tidak besar. Ke depan kami merencanakan untuk mengoptimalkan usaha sudah yang ada dan belum menambah usaha dulu. Seperti halnya koperasi di luar negeri kami juga bercita-cita mempunyai aset triliunan rupiah dan kalau bisa jadi unicorn,” ucap Ketua Kopas Srinadi Ngakan Made Natha ketika dihubungi Peluang, Selasa (26/2 /2019)
Pada tutup buku tahun 2017 ini, Kopas Srinadi memiliki SHU sebesar Rp 2,9 miliar , dengan demikian meningkat tipis. Dengan demikian SHU yang didapat relatif stabil, pada Tahun Buku 2016 jumlahnya Rp2,93 miliar dan 2015 sebesar Rp2,898 miliar.
Jumlah anggotadi koperasi tempat bernaung pada pedagang pasar ini bertambah dari 12.600 pada2017 menjadi 12.892. Namun jumlah aset meningkat cukup signifikan. Pada 2016 aset Kopas Srinadi tercatat Rp208 miliar. Sementara jumlah karyawan290 orang, turun dibandingkan 2017 berjumlah 307 orang.
Kopas Srinadi kini bergerak dengan 9 unit usaha antara lain Unit Simpan Pinjam, Bengkel dan permandian mobil, Pertokoan Mini, Swalayan INTI, Wisata Tirta Kolam Renang Minggir (Water Boom), Percetakan, Swalayan Bangunan, dan Radio Srinadi FM. Namun yang paling memberikan kontribusi yang paling signifikan tetap pada unit Simpan Pinjam.
Ketua Kopas Srinadi Ngakan Made Natha-Foto: Dokumen Kopas Srinadi.Menurut Ngakan lagi resep sukses Kopas Srinadi hingga menjadi koperasi terbesar di Bali karena fokus pada pelayanan yang kita berikan kepada anggota dan masyarakat.
“Kami juga memberikan reward kepada anggota yang berpartisipasi aktif dalam usaha simpan pinjam, hingga mereka memberikan loyalitas” pungkas Ngakan (Irvan Sjafari).