octa vaganza
Ragam  

Kinerja Positif, Bursa Indonesia Terbaik Kelima di Dunia

Jakarta (Peluang) : Volume transaksi saham di Indonesia tumbuh sekitar 18 persen sepanjang 2022.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus menghadapi sejumlah sentimen negatif sepanjang tahun 2022 mencatatkan kinerja terbaik di antara bursa saham lainnya di pasar global.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik mengatakan,

bursa Indonesia menjadi bursa terbaik kelima di dunia sepanjang  tahun 2022. 

Menurut Jeffrey, pada 2022 jumlah bursa di dunia yang mencatatkan kinerja positif tidak sampai 10, salah satunya Indonesia karena sepanjang tahun berjalan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah tumbuh sekitar 6 persen.

“Nilai rata-rata transaksi harian di bursa kita tumbuh kira-kira 14,5 persen dari sekitar Rp13 triliun. Tahun ini kita mencapai Rp 15,2 triliun,” kata Jeffrey pada acara Economic Outlook and Mandiri Sekuritas Market Outlook di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (12/10/2022).

Volume transaksi saham di Indonesia juga tumbuh sekitar 18 persen sepanjang 2022. Jumlah investor ritel tumbuh sekitar 30 persen pada 2022 sehingga mencapai 49 persen dari total investor.

Jeffrey optimistis pertumbuhan transaksi saham tersebut akan bisa dijaga. “Investor lokal sekarang menjadi basis kuat pasar modal kita. Sebesar 70 persen dari total transaksi saham dikontribusi oleh investor domestik dan hanya 30 persen dari investor asing,” jelasnya.

Untuk itu BEI akan terus melakukan pendalaman pasar baik dari sisi supply maupun demand, serta memperkuat infrastruktur perdagangan saham. 

Selanjutnya, BEI juga berupaya meningkatkan perlindungan investor secara end to end, dan meningkatkan literasi terkait pasar modal.

Adapun sejumlah langkah yang telah dilakukan BEI dalam hal ini di antaranya pemberian notifikasi khusus kepada sebuah saham, pengumuman terkait aktivitas pasar tak wajar atau unusual market activity (UMA).

 “Sampai dengan perlindungan Indonesia SIPF (Securities Investor Protection Fund) untuk memberikan perlindungan kepada investor pasar modal kita,” ujarnya.

Jeffrey menegaskan bahwa menjaga optimisme ini harus dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan mulai dari BEI, sekuritas dan lainnya.

Exit mobile version