hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Kinerja Penjualan Eceran Naik Baik Bulanan dan Tahunan pada Oktober 2023

Peluangnews, Jakarta – Kinerja penjualan eceran meningkat baik secara tahunan maupun bulanan. Indeks Penjualan Riil (IPR) Oktober 2023 tercatat sebesar 207,5, secara tahunan tumbuh 2,4% (yoy), meningkat dari 1,5% (yoy) pada September 2023.

Demikian hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia pada Oktober 2023, yang dipublikasikan pada Senin (11/12/2023).

“Berdasarkan kelompok komoditas, peningkatan penjualan didorong oleh perlengkapan rumah tanggaainnya (3,6%, yoy), serta makanan, minuman, dan tembakau (2,9%, yoy) yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, kepada wartawan, di Jakarta, Senin (11/12).

Secara bulanan, kinerja penjualan eceran pada Oktober 2023 dindikasikan meningkat 3,2% (mtm), setelah bulan sebelumnya mengalami kontraksi.

Peningkatan terjadi pada mayoritas kelompok, antara lain peralatan informasi dan komunikasi (8,5%, mtm), makanan, minuman, dan tembakau (3,5%, mtm), serta bahan bakar kendaraan bermotor (2,8%, mtm).

Peningkatan didorong oleh permintaan dalam negeri, persiapan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan libur akhir tahun, serta kelancaran distribusi.

Sementara itu, subkelompok sandang dan kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya tercatat membaik meski masih berada pada fase kontraksi masing-masing sebesar 0,6% (mtm) dan 0,2% (mtm)

Kinerja penjualan eceran pada November 2023 diprakirakan meningkat secara tahunan maupun bulanan. Hal itu tecermin dari IPR November 2023 yang tercatat sebesar 209,4 atau secara tahunan meningkat 2,9% (yoy), lebih tinggi daripada pertumbuhan pada Oktober 2023 yang sebesar 2,4% (yoy).

Berdasarkan kelompoknya, peningkatan terjadi pada perlengkapan rumah tangga lainnya (5,2%, yoy), subkelompok sandang (10,0%, yoy), serta makanan, minuman, dan tembakau (3,3%, yoy).

Adapun kelompok peralatan informasi dan komunikasi (-8,6%, yoy) diprakirakan membaik meski mash berada pada fase kontraksi.

Secara bulanan, kinerja penjualan eceran pada November 2023 diprakirakan tumbuh sebesar 0,9% (mtm), didorong oleh peningkatan kelompok perlengkapan rumah tanggaainnya (3,2%, mtm) serta suku xadang dan aksesori (0,1%, mtm).

“Disebabkan oleh strategi potongan harga oleh pedagang ritel untuk menarik minat konsumen,” kata Erwin.

Sementara itu, beberapa kelompok tetap tumbuh positif meski melambat antara lain peralatan informasi dan komunikasi (4,5%, mtm) serta makanan, minuman dan tembakau (0,7%, mtm) disebabkan oleh cuaca yang kurang mendukung.

Pada triwulan IV-2023, kinerja penjualan eceran diprakirakan meningkat. Indeks Penjualan Eceran triwulan IV-2023 diprakirakan tumbuh 2,6% (yoy), meningkat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 1,4% (yoy).

Mayoritas kelompok tercatat meningkat dengan peningkatan tertinggi pada peralatan rumah tangga lainnya (4,4%, yoy) setelah pada triwulan sebelumnya terkontraksi 5,1% (yoy), dikuti suku cadang dan aksesori serta bahan bakar kendaraan bermotor yang meningkat masing-masing sebesar 10,7% (yoy) dan 8,9% (yoy) dari bulan sebelumnya masing-masing sebesar 2,6% (yoy) dan 1,4% (yoy).

Secara Spasial

Pada Oktober 2023, penjualan eceran meningkat baik secara tahunan maupun secara bulanan di mayoritas kota cakupan survei. Secara tahunan, peningkatan terjadi di Surabaya (2,3%, yoy), Banjarmasin (0,8%, yoy), dan Denpasar (10%, yoy), sementara Medan (45,2%, yoy) relatif stabil.

Secara bulanan, kinerja penjualan eceran tercatat terakselerasi pada sebagian besar kota, kecuali Jakarta (-1,1%, mtm). Peningkatan tertinggi terjadi di Surabaya (3, 1%, mtm), Semarang (termasuk Purwokerto) (5,8%, mtm), dan Banjarmasin (3,6%, mtm).

Pada November 2023, penjualan eceran diprakirakan meningkat secara tahunan dan tetap kuat secara bulanan pada beberapa kota cakupan survei. Secara tahunan, kota yang tercatat meningkat antara lain Bandung (4,4%, yoy), Jakarta (13,9%, yoy), dan Makassar (11,5%, yoy).

Secara bulanan, Jakarta (2%, mtm), Manado (4,1%, mtm), dan Denpasar (1,3%, mtm) tercatat meningkat, sementara beberapa kota lainnya tercatat tetap tumbuh kuat.

“Responden memprakirakan penjualan pada Januari 2024 (3 bulan yang akan datang/ yad) turun. Sedangkan pada April 2024 (6 bulan yad) meningkat,” kata Erwin.

Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) Januari 2024 tercatat sebesar 139, 1, lebih rendah daripada 150,6 pada periode sebelumnya. Sementara itu, IEP April 2024 tercatat sebesar 146,7 atau lebih tinggi dibandingkan 134,5.

“Penurunan pada IEP Januari 2024 sejalan dengan berakhirnya HBKN Natal dan libur akhir tahun, sementara peningkatan IEP April 2024 didorong oleh peningkatan permintaan masyarakat pada masa HBKN Idulfitri yang didukung kelancaran distribusi barang,” kata Erwin.

Dari sisi harga, tekanan inflasi pada Januari dan April 2024 (3 dan 6 bulan yad) diprakirakan meningkat. Hal ini diindikasikan oleh Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Januari dan April 2024 masing-masing sebesar 133,1 dan 137,8, lebih tinggi daripada IEH bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 131,2 dan 133.

“Responden menginformasikan peningkatan harga IEH April 2024 didorong oleh kenaikan harga seiring dengan periode HBKN Ramadan dan Idulfitri pada 2024,” kata Erwin. (Aji)

pasang iklan di sini