JAKARTA—Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui selama masa pandemi Covid-19 kinerja perbankan syariah stabil dan tumbuh lebih tinggi dari perbankan konvensional.
“Dari sisi aset, perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi, yaitu naik 10,97 persen secara tahunan, dibandingkan dengan bank konvensional yang pertumbuhannya tercatat sebesar 7,7 persen secara tahunan,” kata Sri Mulyani dalam acara Sharia Business and Academic Sinergy (SBAS) 2020, Selasa (29/12/20).
Dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah pada periode yang sama tercatat tumbuh 11,56 persen secara tahunan, sedikit di atas kenaikan DPK bank konvensional yang sebesar 11,49 persen.
Sementara dari sisi pembiayaan, bank syariah tumbuh 9,42 persen secara tahunan, jauh lebih tinggi dari bank konvensional yang hanya tumbuh 0,55 persen secara tahunan.
Dari sisi daya tahan pun, permodalan perbankan syariah juga cenderung stabil, dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) tercatat pada level 23,5 persen dan rasio pembiayaan bermasalah (nonperforming financing ratio/NPF) sebesar 3,31 persen.
“Kinerja perbankan syariah yang masih melaju positif meski di tengah krisis ini dapat dijadikan sebagai jembatan atau modal awal untuk terus mengembangkan ekosistem keuangan syariah yang berkualitas baik,” tutup Sri Mulyani.