Site icon Peluang News

Ketupat dan Ikan Panggang, Sumber Rezeki Ibu Ramdalia

Ilustrasi-Foto: Istimewa.

LEWOLEBA—Setiap hari Ibu Ramdalia menjual ketupat dan ikan panggang  di pantai Desa Lewolein, Kecamatan Lebatukan,  Kabupaten Lembata merupakan sumber rezeki bagi keluarganya.

Warga yang tinggal di dusun 1, Desa Lewolein itu mengisahkan usaha jual ketupat dan ikan panggang ini ditekuninya sejak  5 tahun setelah dia menikah dengan Amir suaminya

Awalnya suaminya melarang Ramdalia berjualan dan harus fokus urus anak dirumah sedangkan suami kerja sebagai petani. Namun seiring dengan waktu dimana anak ke dua lahir tingkat kebutuhan semakin bengkak, sementara penghasilan dari kerja kebun sangat minim bahkan tidak tentu.’

“Saya awalnya minta suami  untuk diizinkan menjual ketupat sama ikan bakar di Pantai Lewolein bersama ibu-ibu lain. Dan akhirnya Suami mau maka saya geluti sampai sekarang kami sudah punyaa ana tiga dan tamat  berkat dari jualan ini,” ujar  perempuan yang karib disapa Lia ini.

Hasil jualan tersebut dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya, membantu meringankan beban suaminya untuk biaya sekolah anak hingga dapat mengurus urusan adat istiadat yang memakan biaya cukup besar.

Setiap hari Lia berjualan satu bakul ketupat yang isinya 140 -150 buah ketupat dan ikan Selar panggang 50 ekor. Adapun bahan baku yang digunakan Lia hanya beras 3 kg, ikan segar satu baskom, daun pelepa muda 3 tangkai dan minyak kelapa .

Total biaya awal,  Rp100.000  hingga Rp200.000, Sementara hasil yang dijual kalau hari Senin sampai Jumad rata-rata Rp150.000 sampai Rp200.000, tetapi hari Sabtu dan Minggu bisa mencapai Rp350.000-Rp 500.000. Selain ketupat dan ikan panggang Lia juga melengkapi jualannya dengan telur dan air mineral.

”Saya menjual ketupat 4 buah Rp5.000, ikan selar panggang Rp5.000 per ekor, telur rebus 3 Rp5.000 dan air kemasan botol tanggung Rp5.000  per botol,” urai ibu 3 anak itu.

Terkait modal usaha ibu Ramdalia mengakui awalnya  masih modal sendiri. Namun setelah mendapat brosur dan mendengarkan hasil sosialisasi dari Ketua Komite Pintu Air cabang Lewoleba terkait pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19  melalui kebijakan pinjaman mingguan dengan plafon kecil, Ramdalia mengakui tertarik dan akan menggunakan kesempatan itu.

“Kami baru tahu kalau koperasi pintu air punya kepedulian untuk kami yang julan kecil-kecilan ini. Saya omong dengan suami dulu,”  ucap dia.

Sementara Kepala seksi pelayanan Desa Lewolein, Siti Dewiyanti menjelaskan pantai Lewolein sudah ditetapkan sebagai salah satu destinasi wisata dan dikelola oleh Bumdes Kekar yang ada di Desa itu.

Pantai Lewolein menyediakan 12 lopo untuk disewakan per los Rp35.000 per bulan tanpa air dan listrik dan Rp65.000 per bulan lengkap untuk para pedagang.

Sedangkan karcis pengunjung hari Senin-Jumat, motor Rp2.000 dan hari Sabtu Minggu Rp5.000, sedangkan kendaraan roda 4 hari biasa Rp5.000 dan hari libur Rp10.000.

Ketua komite cabang Lewoleba Ros Dalima menawarkan langsung di tempat jualan itu solusi melengkapi kebutuhan pengunjung yang harus disiapkan oleh ibu -ibu antara lain jual Pulsa, pakaian renang, jajanan bakso, kamar ganti, home stay, spot foto dan sewa pakai pakian adat Kedang.

“Kami dari kopdit pintu air tawarkan modal untuk bisa pinjam buka tamba lengkapi itu sehingga pengunjung senang berlama-lama di sini dan pasti uang akan mengalir di tempat wisata pantai Lewolein yang indah ini. Untuk mengurusnya cukup foto copi KTP dan KK semua kesulitan modal teratasi bersama kopdit pintu air cabang Lewoleba.” tutup Rosa Dalima (Nivan).

Exit mobile version