Peluang News, Jakarta – Keberadaan Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) dalam ekosistem perekonomian di Indonesia memiliki peran penting dan strategis.

Berdasarkan laporan Federasi Asosiasi Penjualan Langsung Dunia atau World Federation of Direct Selling Associations (WFDSA), industri penjualan langsung secara global mengalami peningkatan signifikan. Bahkan, dicatat tumbuh hingga puluhan triliun rupiah meski ada pandemi Covid-19.
Atas prestasi tersebut, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memberikan apresiasi terhadap keberadaan APLI. Peningkatan transaksi ini dorong lantaran industri penjualan langsung memiliki karakter bisnis yang tangguh dan adaptif, mampu menyesuaikan diri dan berinovasi dalam merespons dinamika pasar.
“Kontribusi penting sektor penjualan langsung terhadap perekonomian nasional, tidak hanya tercermin dari besarnya nilai transaksi yang mencapai puluhan triliun rupiah. Namun, juga dari jutaan mitra usaha yang terlibat, yang sebagian besar adalah para pelaku UMKM dan para pengusaha pemula,” kata Ketua MPR yang biasa disapa Bamsoet itu dalam siaran pers, Selasa (16/1/2024).
Kendati begitu, Bambang meminta agar industri penjualan langsung bisa bertransformasi dari yang bersifat konvensional “door to door” menjadi bersifat “digital”. Dengan demikian, industri tersebut dapat memasarkan secara luas untuk membangun, meningkatkan, serta mempertahankan reputasi dan kelangsungan industri penjualan langsung.
Ketua Umum APLI Kany V. Soemantoro mengajak para mitra usaha yang terdaftar di perusahaan penjualan langsung untuk tetap memiliki semangat yang tinggi membangun bangsa melalui kiprahnya di bisnis penjualan langsung secara sehat dan benar.
“Saat ini industri penjualan langsung mampu mendongkrak perekonomian negara dengan cukup signifikan, sumbangan terhadap produk domestik bruto didominasi oleh konsumsi rumah tangga serta berkontribusi positif dalam mengurangi angka pengangguran di Indonesia,” kata Kany, mengakhiri. (Yth)