Site icon Peluang News

Keterbatasaan Jumlah Pesawat Penyebab Mahalnya Tiket

Sambut Libur Nataru 2024, Garuda Indonesia Turunkan Harga Tiket Rute Domestik

Sambut Libur Nataru 2024, Garuda Indonesia Turunkan Harga Tiket Rute Domestik/dok.ist

Jakarta (Peluang) : Saat ini jumlah pesawat Garuda yang beroperasi hanya sebanyak 36 pesawat dan 38 pesawat Citilink.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, keterbatasan armada penerbangan menjadi alasan dibalik melonjaknya harga tiket pesawat.

Ia pun mencontohkan, Amerika Serikat (AS) jumlah pesawatnya mencapai 7 ribu, dan idealnya Indonesia memiliki seperempat atau seribu pesawat. Namun demikian menurutnya, memang tidak bisa disampakan karena Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita negara tersebut mencapai 40 ribu dolar AS. “Sementara PDB kita masih 10 ribu dolar AS, tapi masa kejayaan industri penerbarbangan Indonesia itu total pesawat masih sekitar 600-an. Jadi masih ada gab yang cukup jauh,” kata Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Rabu (24/8/2022).

Selain itu, kata Erick, diperparah lagi dengan pandemi Covid-19 yang membuat jumlah pesawat di Indonesia hanya berkisar 300 pesawat. Keberhasilan Garuda Indonesia dalam proses PKPU juga tidak bisa serta merta membuat maskapai kebanggaan Indonesia ini dapat terbang seluruhnya.

Saat ini jumlah pesawat Garuda yang beroperasi hanya sebanyak 36 pesawat dan 38 pesawat Citilink. Erick menargetkan Garuda dapat meningkatkan operasional menjadi 61 pesawat dan Citilink dengan 58 pesawat setelah merampungkan proses restrukturisasi hingga penerimaan PMN sebesar Rp 7,5 triliun.

Selain itu, Kementerian BUMUM memperbaiki model bisnis Garuda dan Citilink yang lebih fokus dalam menggarap pasar domestik. Dengan persentase 70 persen penerbangan untuk dalam negeri atau lebih besar daripada sebelumnya yang 50:50.

Menurut Erick, langkah Garuda fokus menggarap pasar domestik mendapat apresiasi dari PKPU. “Mereka percaya pasar domestik itu potensinya besar. Saat ini, kita beranikan terbangkan 3 pesawat Pelita Air. Inshallah tahun ini 8 pesawt, nanti pertengahan tahun depan jadi 20 pesawat. Usaha industri ini membutuhkan jumlah pesawat, kita terus dorong,” pungkas mantan Presiden Inter Milan.

Exit mobile version