JAKARTA — Mencari rumah kerap tidak sesuai dengan harapan. Seringkali foto rumah yang ditawarkan melalui internet, ketika ditinjau langsung ternyata keadaannya tidak seperti aslinya. Pengalaman yang mengecewakan ini yang pernah dialami Tulus Sendiko (30 tahun) ketika baru menikah dengan isterinya.
Pada waktu itu Tulus tinggal di kawasan Tangerang Selatan dan isterinya di Bekasi, waktu bertemu mereka hanya akhir pekan. Hingga ketika ingin meninjau lokasi rumah yang hendak dibeli, Tulus menjemput isterinya lebih dulu. Akibatnya waktu terbuang cukup banyak.
Namun pengalaman ini memberikan inspirasi untuk membangun usaha. Itu tercetus ketika Tulus menceritakan masalah ini dengan rekannya.
Hasil diskusi mereka, masalah ini bisa diatasi dengan teknologi virtual tour 360. Dengan teknologi ini seorang yang hendak membeli rumah bisa mengetahui situasi rumah mulai eksterior di depan rumah hingga interior rumah, ruangan per ruangan, tanpa perlu ke lokasi. Pembeli seperti diajak masuk ke dalam rumah. Virtual tour 360 bagian dari teknologi 3 D.
“Akhirnya pada Januari 2017, saya bersama Andaru Pramudito dan Ethan Buntario, serta Ali Tranghada sebagai advisor mendirikan homegood. Saat ini kami masih berkantor di lantai dua rumah saya di kawasan Bintaro,” tutur Tulus kepada Peluang beberapa waktu lalu.
Menurut alumni Teknik Industri ITB Bandung ini usahanya pas dengan Gerakan Nasional 1000 Startup digital batch pertama. Setelah lulus Homegood join ke BNVLabs (Bukopin Inovation Labs).
“Sambutan pasar saat ini lumayan baik. Walaupun tidak sebaik yang kami kira sebelumnya. Rupanya orang masih sulit untuk beralih ke teknologi ini. Terutama para agen properti yang didominasi oleh orang-orang yang belum berpikiran teknologi. Kami masih yakin bahwa ke depannya bisnis ini akan cerah,” ujar pria kelahiran 1988 ini.
Pelanggan pertama menggunakan jasanya ialah para “early millenials” yang memandang penggunaan teknologi lebih efesien dibandingkan dengan cara yang lama. Hingga saat ini jumlah pengunjung homegood.id (website bisnis ini) sekitar 1000-an per bulan.
“Pameran properti sudah mulai banyak menggunakan Virtual Tour 360 bahkan ada yang menggunakan VR headset. Kami juga mendapatkan klien untuk pembuatan virtual 360 selain untuk properti. Ke depannya kami juga membuat platform tentang wisata, tetapi belum mendapatkan klien atau pun investasi yang cocok, ” katanya lagi.
Homegood adalah buah dari Gerakan Nasional 1000 Startup Digital yang diluncurkan Kementerian Komunikasi dan Informatika pada pertengahan Juni 2016. Pada waktu Menteri Kominfo Rudiantara menyebutkan program ini merupakan bentuk baru di industri digital. Targetnya tidak tanggung-tanggung, menjadikan Indonesia menjadi kekuatan salah satu terbesar digital, bukan cuma di Asia Tenggara.
Pada waktu itu Kominfo mengharapkan dengan gerakan ini para pelaku dan kreator lokal dapat berkolaborasi menciptakan solusi bagi kebutuhan masyarakat, baik dalam level lokal maupun nasional. Pada akhirnya gerakan ini melahirkan entrepreneur baru yang akan menjadi awal untuk menciptakan masa depan ekonomi digital Indonesia (van)