octa vaganza

KESETIAAN MAKHRUS

TIDAK mudah untuk bertahan bekerja di satu tempat dalam jangka lama. Terlebih bekerja di koperasi, lembaga usaha yang masih dipandang minor oleh sebagian masyarakat. Namun tidak demikian dengan Makhrus, Direktur Keuangan Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI).

Ia malah mengaku bangga. Memulai karir dari jenjang bawah, sejak masih bernama LPP UMKM. Selama belasan tahun mengurusi wong cilik, banyak asam garam dirasakannya, termasuk urusan karir. Dengan pengalamannya itu, bapak dari dua putri ini, sering digoda tawaran kerja dari lembaga lebih bonafide. Tentu dengan iming-iming  gaji lebih besar dan jenjang karir lebih jelas. Namun tidak mampu meluluhkan keteguhan hatinya untuk tetap setia di koperasi.

Ia memang punya filosofi, bahwa bekerja bukan sekadar mencari materi tetapi juga kenyamanan. “Suasana kebersamaan dan kekeluargaan yang terbangun di koperasi yang tidak bisa dinilai dengan materi,” pungkas pria kelahiran Serang, 15 November 1985 ini. Kesetiaan Makhrus berbuah manis, karirnya terus melejit. Kini ia orang nomor dua setelah Presiden Direktur yang mengurusi keuangan koperasi. Hal itu tidak lepas dari upayanya untuk terus mengasah kompetensi. Penghargaan yang pantas atas sebuah kesetiaan dan kerja keras.  (Drajat)

Exit mobile version