
PeluangNews, Jakarta-Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengambil langkah strategis untuk memperkuat posisi produk Indonesia di pasar Arab Saudi. Bersama Syarikah Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Limited Liability Company, Kemendag resmi menjalin kerja sama untuk meningkatkan potensi perdagangan Indonesia dalam ekosistem layanan haji dan umrah, khususnya untuk memenuhi kebutuhan lebih dari dua juta jemaah Indonesia setiap tahun.
Syarikah BPKH Limited merupakan anak usaha dari BPKH yang berbasis di Arab Saudi dan berperan mendukung pengembangan ekosistem perhajian serta investasi Indonesia di Tanah Suci.
Kerja sama ini dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi, dan CEO Syarikah BPKH Limited, Sidiq Haryono, pada Kamis (16/10). Penandatanganan berlangsung di sela-sela Trade Expo Indonesia ke-40 di ICE BSD City, Tangerang, disaksikan langsung oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso dan Kepala Badan Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah. Turut hadir pula Sekretaris Jenderal Kemendag, Isy Karim.
Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan bahwa sinergi ini merupakan wujud komitmen nyata pemerintah untuk mendorong peningkatan ekspor Indonesia ke Arab Saudi. Ia menjelaskan, BPKH memiliki unit usaha di Mekah yang membutuhkan pasokan berbagai produk dari Indonesia.
“BPKH akan memenuhi kebutuhan para jemaah Indonesia, sementara Kemendag akan membantu mencarikan pemasok yang siap mendukung kebutuhan tersebut. Prosesnya akan dilakukan melalui business matching antara pelaku usaha lokal dan supplier di Arab Saudi, difasilitasi oleh perwakilan perdagangan di sana,” ujar Budi.
Ia menambahkan, pasar Arab Saudi memiliki potensi besar. Setiap tahun, lebih dari dua juta jemaah haji dan umrah asal Indonesia datang ke Tanah Suci. Para jemaah memerlukan berbagai produk dan layanan penting seperti makanan dan minuman, tekstil, perlengkapan ibadah, kosmetik, hingga layanan pendukung lainnya.
Melalui kerja sama ini, pelaku usaha Indonesia di sektor hotel, restoran, dan katering (horeka), serta jasa pelayanan haji dan umrah berorientasi ekspor, diharapkan dapat memperluas jaringan bisnis dan memperkuat posisi di pasar Arab Saudi.
Ruang lingkup kerja sama antara Kemendag dan Syarikah BPKH Limited meliputi fasilitasi peningkatan kapasitas, pengembangan produk, promosi bagi pelaku usaha berorientasi ekspor, perluasan jejaring bisnis, serta pertukaran informasi pasar dan peluang perdagangan.
“Sinergi ini diharapkan dapat memastikan keberlanjutan kehadiran produk Indonesia yang berdaya saing di pasar Arab Saudi. Lebih dari itu, kerja sama ini juga memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem ekonomi haji dan umrah, sekaligus membuka peluang ekspor baru bagi pelaku usaha nasional, termasuk UMKM,” kata Budi.
Kepala Badan Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah, menyampaikan apresiasi atas kerja sama ini. Ia menilai langkah tersebut sebagai terobosan penting untuk memperluas peran Indonesia dalam ekosistem ekonomi haji dan umrah.
“Kami menyampaikan apresiasi atas kerja sama antara Kemendag dan BPKH. Ini merupakan langkah luar biasa. Kami berharap BPKH Limited dapat mengembangkan ekosistem perhajian dan umrah Indonesia di Arab Saudi,” ujar Fadlul.