hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Kereta Buatan INKA Lebih Murah dari Cina

PT INDUSTRI Kereta Api (Persero) atau INKA TENGAH menggarap proyek pengadaan kereta atau rolling stock di Bangladesh dan Filipina. Sebelumnya, INKA harus bersaing dengan Cina selama proses pelelangan terbuka. Direktur Utama INKA, Budi Noviantoro, mengaku sempat cemas. Kabar bagusnya, INKA memenangi lelang tersebut karena harga penawaran produk mereka ternyata lebih ekonomis.

“Ini lelang terbuka ada risikonya, apalagi kalau ketemu perusahaan-perusahaan Cina. Kita tahu harga Cina mepet murah, tapi INKA masih lebih murah,” ujar Budi. Hasilnya, INKA akan memasok 250 unit rolling stock ke Bangladesh, 6 rangkaian kereta atau train set-3 lokomotif-15 kereta penumpang ke Filipina.

“Menang ini beberapa kali kita dapat di Bangladesh, terakhir 250 kereta Oktober selesai. Sekarang sedang proses menyelesaikan pesanan Filipina. Sekarang sudah selesai 6 train set, masih ada 3 lokomotif dan 15 kereta penumpang,” ujarnya. Untuk Filipina, Budi mengaku kesulitan melakukan uji coba unit keretanya karena negara tersebut tengah menerapkan lockdown.

“Di sana lockdown, kita kesulitan kirim. Mudah-mudahan bulan depan bisa kita kirim karena tim dari Filipina sudah datang ke INKA untuk melakukan test,” imbuh Budi. Selain Bangladesh dan Filipina, INKA juga memperoleh 3 proyek pembangunan lintas negara di benua Afrika. Proyek besar itu membutuhkan waktu pengerjaan hingga 30 tahun. Adapun proyeknya antara lain lintasan Liberia-Libya sepanjang 7.411 kilometer (Km), lintasan Gabon-Eritrea sepanjang 4.564 Km, dan lintasan Kongo-Tanzania sepanjang 5.797 Km.

Selain itu, Budi mengatakan INKA juga sedang menjajaki proyek di Amerika Latin, antara lain Honduras yang membutuhkan 252 lokomotif dengan total 8.824 wagon. Kemudian, Uruguay yang membutuhkan 2 lokomotif dan 40 wagon. Terakhir, Ekuador yang membutuhkan 68 lokomotif dengan total 1.020 wagon. Menurut dia, negara-negara di benua tersebut sudah tak lagi menghendaki produk Cina.

“Mereka sudah bosan dengan produk Cina. Mereka datang ke kantor saya, mereka bantu bagaimana kita bisa masuk ke pasar sana. Memang (lokasinya) agak jauh, tapi ini pasar yang memungkinkan bagi INKA dan BUMN lain ke sana,” pungkas Budi.●

pasang iklan di sini