octa vaganza

Kerajinan Rotan Ketak Lombok dari Pembawa Hasil Kebun ke Produk Ekspor

LOMBOK TENGAH—-Lombok mempunyai kerajinan unik yaitu tas gandek  yang terbuat dari anyaman tanaman rotan  ketak.  Tas gandek ini awalnya berfungsi sebagai tempat untuk membawa hasil kebun atau tangkapan laut.

Di tangan seorang perajin bernama Haryono Zulkarnaen  kerajinan anyaman rotan ketak, bambu dan kayu digarap dengan elegan hingga menjadi menjadi produk berkualitas. Tas tangan yang bergengsi.

“Saya terjun ke usaha industri kerajinan karena rata-rata penduduk, khususnya kaum ibu di kampung saya di Desa Praya Timur sudah lama menggeluti kerjainan tangan. Saya mencoba memasarkan hasil kerajinan mereka. Ternyata respon pasar bagus dan akhirnya saya kembangkan dengan serius,” ujar Haryono ketika dihubungi  Peluang, Kamis (18/7).  

Haryono memulaiusaha sejak 2010 dengan  modal awal Rp15 juta. Produksi mula-mula dekorasi untuk meja makan.  Produksi pertama dua ratus buah dan kemudian usahanya berkembang.  Sayangnya ketika terjadi musibah gempa di Lombok, usaha sempat turun.  

Kini Haryono dan para ibu di desa bangkit kembali. Di bawah bendera Haryono Lombok Handycrat mereka sudah mempunyai showcase di Jakarta. Dia juga memasarkan melalui daring melalui  beberapa marketplace yangg bekerjasama  dgn  UKM pemula

“Produk kami adalah kerajinan anyaman  rotan ketak  berupa  dekorasi rumah  dan tas-tas  anyaman handmade. Kisaran harga  dari Rp15 ribu untuk  item  kecil  dan Rp500 ribu untuk  item  besar,” jelas dia lagi.

Pelanggan  kerjainan ini selain datang dari lokal juga dari mancanegara,  Produknya sudah berapa kali ekspor ke Korea Selatan, Jepang, Brazil dan beberapa negara Afrika.  Haryono mengaku omzet rata-rata per bulan Rp250 juta dan mendapat order tahunan Rp150 juta (Irvan Sjafari).

Exit mobile version