hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Keoptimisan Bapanas Terkait Inflasi Pangan di Akhir Tahun

Keoptimisan Bapanas Terkait Inflasi Pangan
Keoptimisan Bapanas Terkait Inflasi Pangan di Akhir Tahun/Dok. Ist

Peluang News, Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi menyampaikan, pergerakan tingkat inflasi, khususnya pangan sejauh ini telah konsisten dijaga kestabilannya oleh pemerintah.

“Gotong royong pemerintah pusat dan pemerintah daerah bersama dengan para stakeholder pangan secara luas tentu menjadi kunci soliditas keberhasilan yang perlu diakselerasikan,” ujarnya dalam rapat koordinasi pangan di kawasan Lampung, dikutip Minggu (29/12/2024).

Dia mencontohkan, melalui suplai beras dari petani Lampung ke daerah konsumen seperti Jakarta, inflasi pun tetap terjaga.

“Jadi, Lampung ini kan penghasil pangan, salah satu yang terbaik dan itu mensuplai kita yang di Jakarta. Kami di Jakarta mau terima kasih ke Lampung, karena sudah suplai beras,” kata Arief.

“Kalau di Lampung inflasinya tinggi, beras misalnya, itu mungkin karena penggilingan padinya dibawa ke Jakarta. Jadi daerah seperti Pringsewu sebaiknya punya rice milling unit lagi. Ini bisa jadi langkah bersama demi jaga inflasi hingga tutup tahun nanti,” sambungnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut Arief, pemerintah pun telah berhasil mengendalikan tingkat inflasi pangan di setiap akhir tahun dalam tiga tahun terakhir.

Berdasadkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi komponen harga bergejolak secara bulanan yang didominasi komoditas pangan pada Desember 2023 berada di angka yang cukup baik, yaitu di angka 1,42 persen.

“Angka ini menurun dibandingkan inflasi pangan secara bulanan di Desember 2022 yang kala itu berada di 2,24 persen dan Desember 2021 di 2,32 persen. Sementara kondisi inflasi pangan secara bulanan yang terkini di November 2024 terus membaik di 1,07 persen,” jelas Arief.

“Kestabilan inflasi pangan ini juga turut dipengaruhi terhadap kuatnya stok-stok pangan yang dikelola pemerintah,” imbuhnya.

Apalagi, menurutnya, Lampung juga mempunyai Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) yang cukup baik.

“Sehingga Provinsi Lampung ini jadi salah satu yang bisa mengontrol inflasinya. Lihat saja di awal 2024, inflasi umum secara tahunan ada di angka 3,28 persen. Tapi di November 2024, berhasil dikendalikan setengahnya menjadi 1,5 persen,” paparnya.

Lebih lanjut, Kepala NFA ini juga menyoroti tentang rencana pemerintah untuk mengoptimalkan stok jagung pakan yang ada di Bulog untuk membantu kalangan peternak unggas.

“Sebab, hal ini penting karena fluktuasi jagung pakan sangat berpengaruh pada komoditas telur dan daging ayam di tanah air,” katanya.

Bahkan, dia menerangkan, para pelaku usaha peternak layer telur memerlukan jagung pakan yang saat ini ada di Bulog sekitar 96 ribu ton jumlahnya.

“Jadi, dengan izin dari Bapak Menko Pangan, jagung yang ada di Bulog hari ini ada sekitar 96 ribu ton, itu akan kita lelang segera. Hal ini supaya para peternak bisa memperoleh jagung pakan dengan harga yang baik,” jelas Arief.

“Pasalnya, hal ini juga untuk menguatkan pula komitmen pemerintah bahwa tahun depan kita tidak impor jagung pakan, sehingga kita secara bersama-sama harus maksimalkan jagung pakan hasil petani dalam negeri untuk menyokong peternak unggas kita,” tambahnya.

pasang iklan di sini