hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Kendalikan Inflasi, NFA Pastikan Pasokan Beras Aman

Jakarta (Peluang) : Untuk menjamin harga beras di tingkat konsumen, pemerintah terus meningkatkan penyaluran ke Pasar Induk Beras Cipinang. 

Kepala Badan Pangan Nasional atau atau National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi memastikan, stok dan harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) aman dan terkendali sehingga dapat mengendalikan inflasi pangan. 

“Pengendalian harga beras menjadi fokus NFA, karena terpengaruh tingginya konsumsi, kenaikan biaya produksi dan distribusi,” ujar Arief.

Maka itu menurutnya, perlu dilakukan aksi-aksi intervensi guna menstabilkan kembali harga komoditas pokok beras dengan cara menyalurkan beras medium harga Rp 8.900 per kilogram (kg) melalui Perum Bulog.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Oktober lalu komoditas beras turut memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,03 persen. 

“Ini yang terus kita pantau dan kendalikan agar harga beras di tingkat konsumen tidak berada di atas harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah yaitu Rp 9.450 per kg,” jelas Arief.

NFA bersama kementerian/lembaga , , ,BUMN dan pemangku kepentingan pangan lainnya telah melakukan langkah konkret.

Yaitu menurut Arief, dengan melakukan operasi pasar melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) yang dilaksanakan Bulog dengan penyaluran Beras Medium seharga Rp 8.900 per kg ke PIBC, Jakarta. Dalam kegiatan ini Bulog turut menggandeng BUMD Pangan DKI Jakarta Food Station.

NFA juga mengandeng Kementerian Perdagangan (Kemendag), Satgas Pangan, Pemprov DKI Jakarta, BUMN, BUMD, dan Asosiasi. Sinergi ini bertujuan untuk memantau dan memastikan pelaksanaan KPSH di PIBC berjalan dan tersosialisasi dengan baik kepada seluruh pedagang dan konsumen.

Gerakan stabilisasi beras ini difokuskan di PIBC. Karena menurut Arief, Pasar Induk Cipinang merupakan barometer ketersediaan dan stabilisasi harga beras nasional.

 “Di PIBC sendiri ada permintaan sekitar 3.000 ton per pekan bahkan bisa lebih. Ini harus kita siapkan karena Jakarta berkontribusi 27 persen terhadap nasional,” ujarnya.

Arief memastikan NFA melalui program KPSH Bulog akan terus menjaga suplai beras dengan harga di bawah HET tersedia sehingga mampu memenuhi permintaan pasar.

Menurutnya, langkah ini akan terus dilakukan untuk memastikan harga beras kembali stabil. Dan sebagai tahap awal Bulog akan menyediakan 2.000 ton beras untuk disuplai ke PIBC. 

Tentu secara paralel NFA juga akan mobilisasi stok dari Sulawesi Selatan sekitar 6.000 ton dan Nusa Tenggara Barat (NTB) 9.800 ton. Kemudian dari Bulog di sekitar DKI Jakarta sebanyak 14 ribu ton. 

pasang iklan di sini