Jakarta (Peluang) : Cabai, salah satu komoditas penyumbang inflasi di Indonesia.
Bank Indonesia (BI) bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, meresmikan gerakan pengendalian inflasi pangan (GPIP) di Riau, Senin (12/9/2022).
Deputi Gubernur (BI), Doni Primanto Joewono mengatakan, Bank Indonesia akan terus mendukung gerakan pengendalian inflasi di berbagai daerah termasuk di Provinsi Riau.
“Kami ingin men-support keterjangkauan harga harus murah,” kata Doni dalam peluncuran GPIP di Riau.
Doni menyampaikan dalam rangka untuk mengendalikan inflasi di daerah, Bank Indonesia melakukan berbagai langkah seperti operasi pasar dan pasar murah sebagaimana dilakukan di Sumatera Barat (Sumbar) Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Selatan (Sumsel).
Selain itu, Bank Indonesia juga mendorong gerakan menanam cabai di pekarangan rumah. Karena menurutnya, sering kali cabai ini menjadi salah satu penyumbang inflasi di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) perkembangan harga berbagai komoditas pada Juli 2022 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi, yaitu cabai merah sebesar 0,15 persen bawang merah sebesar 0,09 persen; cabai rawit sebesar 0,04 persen dan cabai hijau 0,01 persen.
Maka mengkampanyekan menanam cabai di kepada warga menjadi hal penting untuk dilakukan.
“Kami support daerah, kami melakukan operasi pasar dan pasar murah, seperti di Sumut, Sumsel, Sumbar. Kami juga mendorong gerakan menanam cabai di pekarangan. Ini yang sering kita sebut urgan digital supaya bisa urban farming, kita support. Tentunya ini akan disupport dari hulu sampai hilir,” ungkap Doni.
Terkait kenaikan harga BBM, Doni meminta masyarakat di daerah tidak perlu khawatir mengenai hal itu.
Karena menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan pemerintah daerah (pemda) untuk menggunakan 2 persen Dana Transfer Umum (DTU) sebesar Rp 2,17 triliun untuk bantuan angkutan umum, ojek online, dan untuk nelayan.
“Terkait kenaikan BBM, tentunya pemda Riau akan memberikan subsidi kepada transportasi,” tandas Doni.