KUNINGAN-–Sebagai Konsultan Arsitek dan Interior , yang dijalankan Oki Pitaloka bersama suaminya kerap mempunyai penghasilan tidak stabil. Hingga timbul gagasan ingin punya usaha sampingan kuliner untuk menopang pemasukan harian.
Untuk mendapatkan inspirasi, sang suami kerap melakukan ritual salat malam. Setelah tiga tahun tinggal di Pekanbaru, mereka kemudian pindah ke Jakarta pada 2017 untuk mengerjakan sejumlah proyek. Pada waktu itulah pasutri ini mendirikan kuliner dengan produk serundeng dengan brand Cup Aki, hasil petunjukan dari salat malam.
“Kami membuka usaha serundeng kelapa Khas Kuningan Jawa Barat, yang sering kami konsumsi pada masa kecil kami. Serundeng kelapa ini punya ciri khas manis pedas denga taburan kacang kedele gurih dan garing yang tidak bisa ditemui di daerah lain di Jabar,” papar Oki melalui WhatApp, Selasa, (9/6/20).
Berbekal resep dari saudara suaminya dan setelah melalui proses uji coba yang cukup panjang selama setahun, Serundeng Cup Aki berdiri dengan melibatkan empat orang ibu rumah tangga di Desa Cikaso, Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, tempat asal pasutri ini.
Modal awanya sekira Rp25 juta yang diinvestasikan ke peralatan kerja yang terdiri dari lima buah kompor berikutnya tabung gas, wajan-wajan ekstra besar, mesin cup seale , mesin peniris minyak, serta modal untuk menggaji para karyawan.
“Kemasannya sengaja kami Buat per Cup dalam 1 bag yang terdiri dari 4 cup yang ditutup dengan cup sealer kedap udara untuk menjaga kesegaran serundengnya pada setiap cup,” ungkap alumni Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Pancasila ini.
Berkat jaringan perkawanan dan pergaulan luas di Jakarta, produk kuliner ini mendapatkan pasarannya. Awalnya permasaran lewat WhatsApp. Fcaebook untuk lingkungan terdekat. Kemudian dipasarkan secara daring dengan konsumen yang lebih luas.
Pada 2018 bisnisnya berkembang, usaha kuliner ini sudah mendapatkan sertifikasi produk Disperindag, Kabupaten Kuningan Jabar hingga sertifikasi halal dari MUI Jabar. Oki juga mendapatkan jairngan yang luas dan membantu sahabat-sahabat UKM-nya. Varian produknya juga semakin banyak.
Tahun berikutnya, Oki mengembangkan produk baru sekaligus memberdayakan ibu-ibu di Cikaso lewat produk unggulan Kentang Mustofa, Kentang Chitatto, sertaJengkol jambal cucut sambel ijo. Produk-produk ini dikemas dalam bentuk Paket Hemat Cup.
Penjualan dilakukan sesuai pesanan untuk menghindari penyimpanan terlalu lama, karena bisnis kuliner jenis ini punya risiko perubahan rasa. Walaupun produk mereka tahan antara satu hingga enam bulan.
Seperti halnya banyak kuliner lain, Serundeng Cup Aki terimbas pandemi Covid-19, setidaknya pada awalnya. Produk ini tidak bisa masuk toko oleh-oleh karena tidak ada pembeli. Namun promosi lewat media sosial membuat Oki bisa bertahan.
“Ke depan, UKM ini akan jadi satu dengan proyek wisata yang kami garap di desa ini, tentunya setelah pandemi Covid-19 selesai,” tutup Oki (Irvan Sjafari).