Semakin besar keunggulan relatif, kesesuaian, kemampuan untuk diujicobakan, kemampuan untuk diamati, dan simpel/tidak rumit; semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi pasar.
PEMIMPINLAH yang jadi penggerak dan sumber motivasi anggota timnya untuk mencapai tujuan organisasi. Pemimpin inovatif biasanya memiliki visi strategis, mampu menginspirasi tim untuk ikut memiliki visi tersebut dan mewujudkannya menjadi kenyataan, membangun kreativitas dan inovasi.
Kreativitas adalah proses melahirkan ide atau gagasan. Proses ini merupakan perpaduan dari motivasi, waktu, usaha dan pengetahuan. Sedangkan inovasi merupakan ide yang aplikatif dan tindakan yang mendatangkan hasil. Inovasi menciptakan hal yang berbeda dari yang sudah ada. Inovasi lahir dari gabungan pengetahuan yang sudah ada dan pengembangan pengetahuan yang baru.
Inovasi adalah sebuah gagasan atau ide baru yang diterapkan untuk memperbaiki suatu produk dan jasa. Stephen Robbins memfokuskan inovasi pada tiga hal:
▪ Gagasan atau ide baru, yaitu pengolahan pola pikir dalam mengamati fenomena yang sedang terjadi dalam segala bidang; termasuk bidang pendidikan. Ide baru ini bisa berupa penemuan dari sebuah gagasan pemikiran, ide, atau kemungkinan gagasan yang mengkristal.
▪ Produk dan jasa merupakan hasil dari langkah lanjutan adanya gagasan atau ide baru yang di-follow up dengan segala kegiatan, kajian, percobaan dan penelitian, sehingga dapat melahirkan konsep yang kongkret dalam bentuk produk dan jasa yang siap diimplementasikan dan dikembangkan.
▪ Upaya perbaikan yang sistematis untuk melakukan perbaikan dan melakukan penyempurnaan secara bertahap dan terus menerus agar hasil inovasi itu terasa manfaatnya.
Pakar yang lain, Rogers (1983) mengemukakan lima karakteristik inovasi:
▪ Keunggulan relatif (Relative advantage). Terukur dari beberapa segi, seperti segi ekonomi, prestise sosial, kenyamanan, kepuasan. Semakin besar keunggulan relatif dirasakan oleh pengadopsi, semakin cepat inovasi tersebut dapat diadopsi
▪ Kompatibilitas (Compatibility). Derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan pengadopsi.
▪ Kerumitan (Complexity). Semakin mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi. semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi
▪ Kemampuan diujicobakan (Trialability). Jika dapat diujicobakan dalam seting sesungguhnya, umumnya akan lebih cepat diadopsi. Jadi, suatu inovasi harus mampu mengemukakan keunggulannya
▪ Kemampuan untuk diamati (Observability). Semakin mudah melihat hasil suatu inovasi, semakin besar kemungkinan orang mengadopsinya.
Tipe-tipe inovasi
Semakin besar keunggulan relatif, kesesuaian, kemampuan untuk diujicobakan, kemampuan untuk diamati, dan semakin tak rumit; semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi. Ada beberapa tipe inovasi menurut para ahli, yaitu
▪ Inovasi produk. Melibatkan pengenalan barang baru, pelayanan baru yang secara substansial meningkat. Juga melibatkan peningkatan karakteristik fungsi, kemampuan teknisi, mudah menggunakannya;
▪ Inovasi proses. Melibatkan implementasi peningkatan kualitas produk yang baru atau pengiriman barangnya;
▪ Inovasi pemasaran. Mengembangkan metode mencari pangsa pasar baru dengan meningkatkan kualitas desain, pengemasan, dan promosi;
▪ Inovasi organisasi. Kreasi organisasi baru, praktek bisnis, cara menjalankan organisasi atau perilaku berorganisasi;
▪ Inovasi model bisnis. Mengubah cara berbisnis berdasarkan nilai yang dianut;
▪ Inovasi radikal. Mengubah proses manual menjadi proses berbasis teknologi keseluruhannya; Ada 10 tujuan utama inovasi, yaitu: Meningkatkan kualitas; Menciptakan pasar baru; Memperluas jangkauan produk; Mengurangi biaya tenaga kerja; Meningkatkan proses produksi; Mengurangi bahan baku; Mengurangi kerusakan lingkungan; Mengganti produk atau pelayanan; Mengurangi konsumsi energi; Menyesuaikan diri dengan undang-undang.