JAKARTA—Badan Pusat Statistik mencatat inflasi yang terjadi pada Januari 2022 mencapai 0,56 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,26. Angka ini cenderung stagnan dibanding Desember 2021 di angka 0.57.
Inflasi didorong terjadi kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,17 persen.
Kemudian disusul kontribusi dari kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,43 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,51 persen.
Dalam jumpa pers virtual, Rabu (2/2/22), Ketua BPS Margo Yuwono mengungkapkan komoditas minyak goreng hanya memberikan andil 0,01 persen terhadap inflasi bulan lalu. Melesatnya harga minyak goreng hanya memberikan kontribusi pada Desember 2021.
“Untuk kelompok makanan/minuman dan tembakau, komoditas penyumbang terbesar berasal dari daging ayam ras. Itu berikan andil 0,07 persen. Diikuti ikan segar sebesar 0,06 persen, kemudian beras dengan andil 0,03 persen,” ujar Margo.
Sementara pada kelompok pengeluaran kedua yakni perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, andil terbesar berasal dari bahan bakar rumah tangga yang berikan andil inflasi di bulan Januari sebesar 0,06 persen. Dia mengakui kenaikan harga pada Elpiji Non Subsidi ikut memberikan kontribusi.
Dari 90 kota IHK, 85 kota mengalami inflasi dan 5 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,53 persen dengan IHK sebesar 109,81 dan terendah terjadi di Manokwari sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 111,34.
Sementara deflasi tertinggi terjadi di Kotamobagu sebesar 0,66 persen dengan IHK sebesar 108,79 dan terendah terjadi di Jayapura sebesar 0,04 persen dengan IHK sebesar 105,83.