hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Daerah  

Kenaikan Biaya Perguruan Tinggi, Inflasi di DKI Jakarta Capai 0,02 Persen,

JAKARTA-–Meskipun secara nasional, terjadi deflasi pada September lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat di Ibukota terjadi inflasi walau kecil, hanya mencapai 0,02 persen.

Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok pendidikan yakni kenaikan biaya akademi atau Perguruan Tinggi sebesar 0,11 persen.

Kepala BPS DKI Jakarta, Buyung Airlangga mengatakan selain Perguruan Tinggi, komoditas lain yang menyumbang inflasi antara lain emas perhiasan sebesar 0,03 persen, dan bawang putih sebesar 0,01 persen. 

“Meski terjadi inflasi, harga-harga di DKI cukup terkendali,” kata Buyung dalam keterangan pers virtual, Kamis (1/10/20).

Ia melanjutkan, komoditi bawang putih mengalami inflasi sebesar 0,01 persen lantaran tidak seimbangnya persediaan stok bawang putih dengan permintaan kebutuhan. Sehingga menyebabkan kenaikan harga yang cukup signifikan.

Meskipun demikian, terjadi juga deflasi pada 3 kelompok. Deflasi tertinggi pada kelompok angkutan udara sekitar minus 0,07 persen, daging ayam ras sekitar minus 0,04 persen dan telur ayam ras sekitar minus 0,02 persen.

“Tiga kelompok ini mengalami deflasi lantaran angkutan udara mengalami penurunan tarif di beberapa maskapai penerbangan dan memberlakukan kebijakan pemotongan tarif terkait menurunnya jumlah penumpang akibat masa pandemi ini,” ucapnya.

Sedangkan harga daging ayam ras dan telur ayam ras pada September ini cenderung berfluktuasi, dimana mengalami kenaikan atau penurunan silih berganti.

“Namun demikian, kita berharap agar laju inflasi ini tetap stabil hingga akhir tahun nanti,” pungkas dia.

pasang iklan di sini