Peluang News, Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berusaha meningkatkan citra positif di mata internasional dari produk Indonesia yang dipamerkan.

Hal tersebut terlihat dari upaya Kemendag yang tengah menyusun menyusun Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) mengenai standar pameran ekspor.

“Setiap pameran ekspor ke luar negeri nanti harus ada standarnya. Misal, minimal harus sekian luasnya,” kata Mendag Budi Santoso dalam acara Urun Rembug Ekspor Nasional “UMKM Bisa Ekspor” di Kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (6/12/2024).

Menurut Budi, ide ini tercetus lantaran banyak pameran yang diikuti oleh Indonesia di luar negeri tidak memiliki standar yang sama.

“Ada yang terlalu sederhana hingga sangat berkualitas,” ujarnya.

Dia menilai tidak adanya standar pada pameran akan membuat citra Indonesia tidak menarik, meskipun produk yang dijual memiliki kualitas yang bagus.

“Kita jualan tidak hanya produk tapi image juga harus dibangun. Sehingga orang itu, oh dari Indonesia, baru mau beli,” katanya.

Mendag Budi Santoso juga mengatakan standard operating procedure (SOP) atau pedoman terkait pameran juga harus dirinci secara jelas, lokasi, desain, perwakilan orang yang akan mencarikan pembeli, serta target penjualan.

“Ada business matching, kemudian ada kontrak dagang, jadi tidak sekadar pameran yang tidak menghasilkan,” tuturnya.

Dia berharap permendag ini bisa segera tuntas. Sebab pada Januari 2025, Indonesia akan mulai pertemuan bisnis bersama para perwakilan-perwakilan dagang di luar negeri.

Kemendag, Kementerian UMKM serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi berkolaborasi untuk meningkatkan UMKM dapat ekspor.

Menteri Budi mengatakan masing-masing kementerian mempunyai instrumen yang dapat mendorong peningkatan ekspor.

Instrumen yang bisa dimanfaatkan, katanya, adalah perwakilan dagang yang berada di luar negeri untuk membantu memasarkan produk UMKM. []