JAKARTA-—Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengapresiasi inovasi digital yang dilakukan Perum Bulog memasarkan produk melalui lokapasar (marketplace) hingga ritel besar yang terintegrasi.
Hal ini diungkapkanAsisten Deputi Usaha Industri Agro dan Farmasi II Kementerian BUMN Agus Suharyono dalam acara Ngopi BUMN di Synergy Lounge Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/19).
“Bulog di satu sisi adalah salah satu BUMN yang memegang peranan
penting, namun, Bulog menghadapi dilema,
di mana Bulog harus menjalankan penugasan dan di sisi lain tetap menjalankan
bisnis meski dengan hasil pinjaman,” ujar Agus.
Menurut Agus masih ada ruang-ruang kosong regulasi yang harus diisi agar Bulog tidak hanya menjalankan penugasan
itu tetapi juga membuat terobosan untuk mendapatkan margin.
Dengan adanya inovasi
Bulog ini diharapkan mampu mendorong peningkatan keuntungan Bulog di masa yang
akan datang. Apalagi ungkap Agus, utang
Bulog per September 2019 sudah mencapai Rp28 triliun. Kondisi ini membuat
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) harus selalu memikirkan bunga
utang.
“Selain Pak Budi ini memikirkan bunga hampir Rp10 miliar, beliau juga
harus memikirkan empat ribu karyawan,” kata Agus.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) menuturkan melakukan inovasi
dengan meluncurkan penjualan digital lewat Panganan.com meski masih tahap soft launching pada Agustus
lalu. Penjualan digital memudahkan masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan bahan
pokok, tanpa harus pergi ke pasar.
“Pemasaran bahan pokok melalui platform online juga dinilai Buwas memiliki
kelebihan lain, yakni dapat memotong rantai pasok distribusi sehingga bisa
mengurangi kesempatan tengkulak dalam memainkan harga pasar dan menekan jumlah
mafia pangan yang ingin mendapatkan keuntungan,” terang dia.
Ke depan, Bulog bakal meluncurkan 50 produk beras yang akan disalurkan secara
komersil ke masyarakat. Penjualan beras secara komersil dengan berbagai varian
produk ini, salah satunya karena kualitas produk beras Bulog mengalami
peningkatan kualitas.
“Sebagian beras Bulog juga sudah disalurkan secara komersil. Kita sudah
memasarkan ke ritel-ritel tapi dengan sistem online,”
pungkas dia.







