JAKARTA—Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, I Ketut Diarmita, Kementerian Pertanian mengumumkan 23 perusahaan swasta mendukung pemerintah menyerap ayam siap potong milik peternak mandiri.
Dukungan diharapkan bisa mengatasi
situasi kelebihan produksi ayam nasional yang membuat harga anjlok.
Dari 23 perusahaan swasta, 15 perusahaan telah menyatakan komitmen untuk
melakukan penyerapan khusus di Pulau jawa. Sisanya, sebanyak 8 perusahaan akan
segera menyusul untuk menyatakan komitmen penyerapan.
“Jumlah kesanggupan pembelian livebird sekitar 4 juta ekor kurang lebih.
Kita terus berupaya demi menjaga peternak mandiri dan memastikan distribusi
ayam aman hingga ke tangan masyarakat,” kata Diarmita dalam Siaran Pers
Kementan, Senin (20/4/20).
Kementan juga menggandeng Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan)
dan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) sebagai asosiasi peternak
dalam pembelian ayam ras siap potong.
Kerja sama itu dilaksanakan sebagai upaya untuk membantu penyerapan ayam ras
milik para peternak yang saat ini mengalami kejatuhan harga.
“Harga ayam di tingkat peternak
sempat anjlok hingga Rp4.000 per kilogram (kg) dari harga acuan pemerintah
sebesar Rp18 ribu – Rp19 ribu per kg,” ujar Diarmita.
Anjloknya harga didorong berkurangnya minat konsumsi warga akibat pandemi
Covid-19. Sedangkan panen ayam sedang mengalami kenaikan berlimpah.
Adapun untuk di tingkat konsumen masih tetap fluktuatif. Ketut menyatakan, di Banten
misalnya mencapai Rp33.900 per kg.
Di Jawa Barat rata-rata dihargai Rp30.140
per kg, Jawa Tengah sebesar Rp28.445 per Kg, Yogyakarta Rp28.650 per kg, serta
Jawa Timur Rp26.510.
“Artinya, harga di konsumen tidak turun sebesar harga di peternak dan ini
masih normal,” ujarnya.