hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Kementan: Pemerintah tidak Impor Jagung untuk Pakan Ternak pada 2025

Ilustrasi-foto: Fajar Indonesia Network.

PeluangNews, Jakarta – Pemerintah Indonesia tidak mengimpor jagung untuk pakan ternak pada 2025. Sebab, kebutuhan komoditas ini diupayakan bisa dipenuhi dari produksi dalam negeri.

Rata-rata jagung yang ditanami di Indonesia itu jagung pakan.

“Jagung pakan memang kita butuh banyak. Dan kita sudah pastikan tahun ini tidak impor,” ujar Dirjen Tanaman Pangan Kementan Yudi Sastro, usai gerakan panen jagung, di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (14/2025).

Menurut Yudi, kepastian tidak impor jagung pakan juga didukung dengan program Sinergi Polri bersama Kementan dan pemerintah dalam mencapai satu juta hektare tanaman jagung, salah satunya di wilayah Klaras, Canden, Bantul yang dipanen kali ini.

Stok jagung pakan secara nasional aman, meski pihaknya tidak ingat berapa pastinya jumlah stok jagung, tetapi telah terjadi peningkatan produksi hingga dua kali lipat seperti halnya produksi padi.

“Bahkan kemarin sudah mulai ekspor kerja sama dengan Polri juga, yang di Kalimantan Barat, kita ekspor juga lewat Surabaya dan lewat NTB (Nusa Tenggara Barat), dan Gorontalo satu lagi,” ujar dia.

Untuk kebutuhan pakan ternak dari komoditas jagung tersebut setiap tahun sekitar di angka 15 juta ton, kemudian target pemerintah pada tahun ini antara 16 juta sampai 17 juta ton jagung.

“Sehingga kita pastikan tidak perlu melakukan importasi untuk jagung pakan. Yang masih ada importasi itu adalah jagung pangan, tetapi jagung pangan itu hilirisasinya juga kita ekspor kembali, jadi nilai tambah yang kita dapatkan juga lebih tinggi,” katanya.

Dengan demikian, tambah dia, program dalam mewujudkan swasembada pangan nasional salah satunya melalui penanaman jagung satu juta hektare ini ke depan akan diperluas, dengan melibatkan berbagai lembaga dan kementerian terkait. []

pasang iklan di sini