KEDIRI-—Plt Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Sukarman memantau sentra cabai di Kecamatan Pagu dan Kecamatan Ploso Klaten, Kabupaten Kediri, serta Kecamatan Talun dan Udayan Awu di Kabupaten Blitar.
Kunjungan ini adalah penugasan dari Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo kepada Direktorat Jenderal Hortikultura untuk memastikan ketersediaan pasokan bawang merah dan cabai di awal musim penghujan utamanya bulan Januari hingga Maret tetap aman.
Tujuannya agar masyarakat dan konsumen luas mendapatkan
kepastian dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga maupun keberlanjutan skala
usahanya.
Sukarman dalam keterangan persnya, Rabu (8/1/20) menyampaikan pasokan cabai terpantau
aman. Secara kumulatif, katanya terdapat terdapat lahan siap panen
sekitar 900 hektare di Kabupaten Kediri dan 750 hektare di Kabupaten Blitar.
“Kediri dan Blitar selama ini memang masih menjadi barometer harga untuk pasar Jabodetabek khususnya untuk cabai rawit merah,” cetus Sukarman.
Lanjut dia, harga
wajar rata-rata di tingkat petani Rp 35-40 ribu per kilogram (kg). Meskipun
demikian diakui terjadi sedikit penurunan pasokan mengingat kondisinya sisa
dari pertanaman pertengahan 2019 lalu.
“Jadi pertanaman ini merupakan hasil panen petik ujung sisa pertanaman
pada pertengahan 2019 lalu. Panen selebihnya belum merah sempurna sehingga
diperkirakan Februari awal kembali terjadi peningkatan ketersediaan
panen,” paparnya.
Sukarman menuturkan, saat ini musim penghujan mulai masuk. Petani di dataran
tinggi baik di Kediri maupun Blitar sedang bersiap melakukan pertanaman baru.
Dia memberikan tantangan kepada seluruh petugas dan masyarakat tani agar dapat
meningkatkan kemampuan produksi. Caranya dengan memanfaatkan benih unggul hybrid maupun lokal yang
bebas virus kuning.
“Selain itu menerapkan sistem budidaya yang ramah lingkungan melalui
perlindungan lahan/border
refugia maupun penggunaan pupuk organik dan pestisida nabati,” kata dia.
Berdasarkan pengamatan lapang, virus kuning menjadi tantangan terberat saat ini
untuk mempertahankan produktivitas lahan pada pencapaian 6 ton per hektare.
Rerata petani hanya mampu menghasilkan 3-4 ton per hektare.
Hal ini sangat disayangkan mengingat potensi pencapaian
produktivitas begitu terbuka untuk ditingkatkan.
Pada kunjungan pertama di Desa Menang, Kecamatan Pagu-Kediri bersama Camat Pagu
dan Kepala Desa Menang beserta jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Kediri, dalam
sesi temu wicara para petani berharap pemerintah dapat mengeluarkan harga
referensi atau harga acuan sehingga pada saat kurang maupun berlebih petani
tetap mendapatkan kepastian harga.
Sementara petani di Desa Brenggolo Kecamatan Ploso – Klaten,
Sungkono siap membantu pengamanan pasokan dengan bertanam cabai namun mereka
berharap pemerintah memfasilitasi bantuan benih cabai rawit yang dapat menjadi
alternatif bagi petani dan tahan terhadap virus kuning.