SURABAYA—-Kementerian Pertanian melepas ekspor bawang merah ke Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand sebesar seribu ton. Selain itu Kementan juga melepas ekspor jahe gajah sebesar lima ratus ton.
Pelepasan ekspor ini dilakukan Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi. Turut Hadir Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Yasid Taufik dan para eksportir di Surabaya, Selasa (16/7).
Suwandi mengatakan, ekspor ini merupakan salah satu bukti nyata kebijakan pangan Mentan Amran terus berkomitmen mewujudkan kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani serta menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional melalui ekspor.
“Sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, sejak2015 agar fokus meningkatkan produksi di daerah sentra dan memperluas kawasan pertanian, khususnya di luar Pulau Jawa dan wilayah perbatasan. Ekspor dan investasi harus didorong penuh agar pertumbuhan ekonomi semakin kuat dan masyarakat semakin sejahtera,” ujar Suwandi melalui keterangan tertulisnya.
Data BPS mengungkapkan sejak 2016 Indonesia menutup total kran impor bawang merah dan cabai segar. Sebelumnya pada 2014 masih impor bawang merah sebanyak 74.903 ton dan selanjutnya tahun 2015 impor menurun drastis menjadi 17.428 ton.
Pada 2017, Indonesia berhasil membalikkan keadaan dengan mulai mengekspor bawang merah ke beberapa negara tetangga mencapai 7.750 ton. Angka ini naik 93,5 persen dibandingkan pada 2016, yang ada di angka 736 ton.
Capaian produksi bawang merah nasional di tahun 2018 mencapai 1,5 juta ton atau naik 2.04% dari tahun 2017 yang hanya 1,47 juta ton.
Kenaikan juga terjadi pada ekspor jahe. Pada Januari hingga Mei 2018 tercatat sebanyak 1.400 ton jahe yang diekspor dan pada Januari hingga Mei 2019 naik menjadi 1.543 ton atau naik 10,2%.
Kinerja ekspor sayuran juga meningkat . Pada periode Januari-Mei 2018 ekspor sayuran hanya 24.997 ton, namun periode Januari-Mei 2019 naik 33,3% atau menjadi 33.331 ton.