hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Kementan Gencarkan Literasi Perencanaan Keuangan dan Investasi bagi Petani Milenial

kementan gencarkan literasi perencanaan keuangan
Webinar MAF digelar Polbangtan Bogor selaku PPIU Program YESS Jawa Barat/dok.ist

Peluang News, Subang – Kementan RI gencarkan mengedukasi generasi muda untuk berwirausaha bidang pertanian. Upaya tersebut ditempuh oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BPPSDMP) melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan).

Salah satunya adalah Polbangtan Bogor, selaku Provincial Project Implementation Unit Jawa Barat (PPIU Jabar) Program Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme [YESS], gencar mengumpulkan para petani muda untuk dilatih dalam berbagai bidang manajerial untuk memajukan bisnisnya di dunia pertanian.

Upaya tersebut ditempuh Webinar Milenial Agriculture Forum [MAF] yang rutin digelar setiap pekan, untuk mempertemukan para petani muda dengan profesional perbankan dan pihak pemerintah untuk sharing knowledge dan menyosialisasikan program yang dimiliki sehingga menjadi tepat sasaran.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, para petani muda sebagaimana arahan Mentan Amran, dituntut untuk dapat selalu melakukan inovasi baik dalam berproduksi maupun mengembangkan usahanya mengikuti perkembangan jaman. Sebab inovasi sangat diperlukan untuk menggenjot produktivitas pertanian.

“Harus ada inovasi untuk menggenjot produktivitas, sehingga kesejahteraan petani pun bisa ditingkatkan, dan ini menjadi tujuan pertanian, selain tentunya menyediakan pangan bagi masyarakat,” kata Dedi Nursyamsi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/2/2024).

Sementara itu, Plh Direktur Polbangtan Bogor, Rudi Hartono mengatakan kali ini MAF diadakan pada Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya [P4S] Agrospora, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, belum lama ini, dengan mengundang eksekutif Bank Mandiri sebagai narasumber.

“Dalam setiap bidang usaha harus memiliki inovasi untuk mengimbangi perubahan zaman. Untuk petani muda, bisa ikut program wirausaha mandiri terkait keikutsertaan sepertipengajuan Kredit Usaha Rakyat [KUR] pada bank penyalur dana KUR,” katanya.

Saat ini, kata Rudi Hartono, banyak petani muda yang menjadi penerima manfaat Program YESS yang sudah menjadi nasabah melalui Program KUR yang tergolong mudah, karena KUR merupakan program pemerintah.

Tidak hanya dari perbankan, katanya lagi, Webinar MAF juga mengundang pihak pemerintah yakni Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah [TPKAD] yang mengakses Usaha Mikro, Kecil dan Menengah [UMKM] sehingga hasil produksi pertanian dari para petani muda bisa menembus dan masuk ke pasar modern.

“TPKAD sangat terbuka terhadap informasi dari masyarakat yang ingin berkonsultasi mengenai akses modal,” kata Rudi Hartono.

Diketahui, TPKAD Subang pernah mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil terkait percepatan akses permodalan bagi wirausaha muda di daerah melalui kerjasama dengan perbankan setempat.

Tentunya, tidak lengkap jika Webinar MAF tidak mendatangkan sosok sukses petani muda yang dapat menginspirasi dan menjadi panutan para petani muda lainnya. Untuk edisi MAF kali ini, YESS PPIU Jabar mengundang Jajang Yuliandri, yang merupakan offtaker komoditas jamur tiram.

Pria yang akrab disapa Ute ini memulai usaha budidaya jamur tiram pada 2013, terinspirasi dari nasabah pada saat dia masih bekerja di perbankan. Mengingat, orangtuanya berprofesi petani, Ute mengaku banyak belajar dari orang tuanya. Ute mengetahui informasi tentang Program YESS pada 2021.

Ute mengaku banyak belajar mengenai literasi keuangan hingga pada 2023, berbekal pengalaman usaha yang mumpuni, Ute mendapatkan bantuan modal.

“Target produksi sebesar 50 kg per hari. Jangan pernah putus semangat. Ketika berbicara modal, ternyata luar biasa banyak kesempatan. Tidak hanya dari perbankan, juga program bantuan dari pemerintah,” katanya lagi. (Aji)

 

pasang iklan di sini