hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Kemenperin Proyeksi Omzet IKM Pengguna e-Commerce Tumbuh Tujuh Kali Lipat

JAKARTA—Kementerian Perindustrian memproyeksi Industri Kecil Menengah (IKM) mampu memperoleh omzet hingga tujuh kali lipat, jika mereka memanfaatkan pasar daring (online) menjual produk mereka.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih lewat keterangannya di Jakarta, Senin (2/9/19) mengatakan, penjualan secara daring biayanya hanya nol.

“Dari evaluasi kami, penjualan secara online itu minimum bisa menaikkan omzet hingga 7 kali lipat,” ujar  Gati.

Menurut dia, Gattransformasi digital dari proses jual beli konvensional menjadi jual beli secara daring sudah menjadi keniscayaan dan semakin marak di Indonesia.  Perdagangan e-commerce sebagai suatu tantangan, sekaligus menjanjikan potensi yang besar pula.

“Kami berharap e-commerce akan menjadi gerbang bagi pelaku IKM untuk melakukan transformasi digital dengan menggunakan alat promosi digital, sistem informasi digital, pembayaran digital, serta manajemen relasi dengan pelanggan secara digital,” kata dia.

Saat ini  jumlah IKM nasional lebih dari 4,4 juta unit usaha atau mencapai 99 persen dari seluruh unit usaha industri di Tanah Air.

“Sektor industri mikro, kecil, dan menengah sudah menyerap hingga 10,5 juta tenaga kerja atau berkontribusi 65 persen dari sektor industri secara keseluruhan,” ungkap Gita.

Gati optimistis apabila pelaku IKM nasional diberikan pembelajaran mengenai mengenai teknologi digital akan mendorong mereka lebih produktif, kreatif, inovatif, dan kompetitif.

Kemenperin menargetkan sebanyak 10.000 pelaku IKM dari berbagai sektor dapat masuk ke pasar online melalui program e-Smart IKM selama periode 2017-2019. Mereka terdiri atas sektor industri makanan dan minuman, logam, furnitur, kerajinan, fesyen, herbal, kosmetik, serta industri kreatif.

Hingga saat ini, animo peserta cukup tinggi, dengan jumlah peserta yang mengikuti workshop e-Smart IKM telah mencapai sekitar 9.000 pelaku usaha.

“Total nilai transaksi e-commerce dari seluruh IKM tersebut, tercatat mencapai Rp2,3 miliar. Dari jumlah ini, sebanyak 31,87 persen atau sekitar Rp755 juta berasal dari sektor industri makanan dan minuman,” tutup Gati,

pasang iklan di sini