
PeluangNews, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan menyelenggarakan Batik City Run 2025 di Yogyakarta pada 12 Oktober mendatang.
Kegiatan ini bertepatan dengan perayaan Hari Batik Nasional dengan tujuan untuk memperkuat promosi industri batik yang berorientasi pada lingkungan.
Menurut Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang, kegiatan itu merupakan komitmen untuk terus mendorong pengembangan industri batik nasional agar semakin berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu menembus pasar global.
Sebab, lanjut Agus, batik bukan hanya sebagai warisan budaya, tetapi juga sektor industri strategis yang mampu menyerap tenaga kerja, meningkatkan ekspor, serta memperkuat identitas bangsa.
“Industri batik telah tumbuh luas di berbagai daerah dan menjadi sumber penghidupan masyarakat, khususnya industri kecil dan menengah (IKM). Karena itu, Kemenperin bertekad mendukung inovasi, peningkatan kualitas, hingga penerapan teknologi ramah lingkungan di sektor industri batik, sehingga batik Indonesia mampu terus lestari dan relevan dengan perkembangan zaman,” ucap Agus di Jakarta, Senin (15/9/3025).
Sementara itu, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi, arah kebijakan Kemenperin dalam pengembangan industri batik berfokus pada aspek ramah lingkungan dan keberlanjutan.
“Melalui berbagai program standardisasi dan sertifikasi, kami mendorong industri batik untuk beralih pada penggunaan bahan baku alami serta proses produksi yang minim dampak lingkungan,” ujarnya.
Untuk itu, kata Andi, diperlukan upaya edukasi dan promosi yang menjelaskan industri batik di tanah air sudah ada yang menerapkan konsep ramah lingkungan dengan malam sawit, yang menjadi salah satu bentuk nyata transformasi menuju industri batik yang berkelanjutan.
“Langkah ini sekaligus menjawab tuntutan pasar global yang semakin memperhatikan aspek lingkungan dalam produk industri kreatif,” imbuhnya.
Dia mengatakan, sebagai bagian dari upaya mendekatkan batik dengan masyarakat luas, Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) akan menggelar Batik City Run 2025 pada 12 Oktober 2025 di Yogyakarta.
Kepala BBSPJIKB Jonni Afrizon mengutarakan, kegiatan Batik City Run 2025 bukan sekadar ajang olahraga, melainkan kampanye budaya.
“Batik City Run adalah cara kami untuk menyatukan gaya hidup sehat dengan kecintaan terhadap batik. Kami ingin masyarakat, khususnya generasi muda, melihat batik bukan hanya busana formal, tetapi identitas sehari-hari yang keren, modern, dan membanggakan,” tuturnya.
Dia mengungkapkan, Batik City Run 2025 akan menghadirkan dua kategori lari, yaitu 5K dan 3K, dengan target 2.000 peserta yang terdiri dari pelari profesional, komunitas lari, masyarakat umum, hingga pelaku industri batik.
Rute ikonik Benteng Vredeburg-Malioboro dipilih sebagai lokasi start dan finish, menghadirkan pengalaman berlari yang menyatu dengan suasana khas Kota Yogyakarta. []