hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Kemenperin Dorong IKM Perhiasan Tingkatkan Ekspor

JAKARTA— Pada 2018, nilai ekspor perhiasan mencapai 2,05 miliar dolar AS. Indikasinya terus membaik, terbukti pada Januari-Agustus 2019 nilai ekspor perhiasan mampu mencapai 1,47 miliar dolar AS.

Jika dibandingkanperiode yang sama 2018  sebesar 1,3 miliar dolar AS, maka diproyeksikan nilainya meningkat akhir 2019 dan 2020.   Negara tujuan ekspor produk perhiasan nasional masih didominasi Singapura, Swiss, Hong Kong, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, dan Italia yang mencapai 97 persen dari total ekspor.

Itu sebabnya Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memfasilitasi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) perhiasan untuk terus memperluas akses pasarnya baik kancah domestik maupun global.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA), Kemenperin, Gati Wibawanigsih, mengatakan berbagai langkah strategis telah  dijalankan, di antaranya mengajak para pelaku IKM perhiasan ikut serta dalam ajang pameran berskala nasional atau internasional.

“Kami mendorong pertumbuhan IKM perhiasan di Indonesia dalam rangka mendukung target pemerintah menggenjot nilai ekspor nasional, khususnya di sektor industri pengolahan nonmigas,” ujar Gati Wibawanigsih di Jakarta, Minggu (20/10-19).

Ditjen IKMA turut meresmikan pembukaan Surabaya International Jewellery Fair 2019 beberapa waktu lalu  hasil kerja sama antara Asosiasi Perhiasan Emas dan Permata Indonesia (APEPI) dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Provinsi Jawa Timur.

“Kami mengapresiasi kegiatan tersebut, karena sebagai peluang besar yang harus dimanfaatkan oleh pelaku IKM perhiasan dalam negeri untuk menjaring buyer-buyer potensial dari luar negeri yang tentunya cukup banyak yang hadir,” ujar  Gati.

Menurut Gati, industri perhiasan pada hakekatnya merupakan salah satu pendukung industri fesyen yang merupakan salah satu subsektor dari 16 sektor industri kreatif.

“Industri perhiasan Indonesia memiliki peluang pasar yang besar dengan didukung oleh kreativitas para pengrajinnya yang mampu menghasilkan berbagai produk perhiasan sesuai tren pasar saat ini,” pungkas Gati.

Sebagai catatan di Jawa Timur saja,  saat ini ada lebih dari 26 pengusaha besar skala menengah, dan 1.854 pengusaha kecil di sektor perhiasan.

pasang iklan di sini