hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Bisnis  

Kemenperin Buka Lebar Keran Ekspor Minuman Alkohol Produksi Dalam Negeri

Ilustrasi minuman alkohol | Foto: Klikdokter

Peluang News, Denpasar – Produksi minuman beralkohol di dalam negeri yang berlebih dan potensi pasar yang besar, mendorong Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk membuka lebar keran ekspor.

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika mengatakan hal tersebut, di Denpasar, Bali, Sabtu (7/12/2024)..

“Kami dorong ekspor, promosikan, dan kami branding,” kata Putu.

Kemenperin, lanjutnya, mencatat volume produksi industri minuman beralkohol di tanah air pada 2023 mencapai 324,1 juta liter, meningkat dibandingkan pada 2022 mencapai 320,8 juta liter.

Minuman beralkohol golongan A paling banyak diproduksi mencapai 194,4 juta liter, golongan B mencapai 118,1 juta liter dan golongan C mencapai 11,6 juta liter.

Pada 2023, nilai ekspor minuman beralkohol mencapai total US $14,1 juta, atau meningkat sekitar 46% dibandingkan 2022 mencapai US $9,6 juta.

Nilai ekspor paling besar pada 2023 adalah minuman alkohol golongan A sebesar US $8,5 juta.

Putu menjelaskan klasifikasi minuman beralkohol golongan A memiliki kandungan alkohol kurang dari 5% di antaranya bir, golongan B mencapai 5-20% seperti anggur, dan golongan C yakni di atas 20% seperti spirit/whiskey.

Negara yang banyak menyerap produk minuman beralkohol dari Indonesia adalah Malaysia, Thailand, Singapura, Rusia, China, Australia, Timor Leste, Belanda, Kenya dan Jepang.

Sementara itu, penerimaan cukai industri tersebut pada 2023 mencapai Rp7,74 triliun dan pada 2022 mencapai Rp7,76 triliun.

Di sisi lain, kata Putu, nilai impor minuman beralkohol di Indonesia pada 2023 mencapai total US $27,1 juta, dengan nilai paling besar adalah golongan B sebesar US $17,6 juta.

Berakhirnya pembatasan akibat pandemi Covid-19 ikut mendorong peningkatan kebutuhan minuman tersebut di luar negeri.

“Ini mengindikasikan bahwa produk kita bisa bersaing dan disukai pasar global,” kata dia.

Kemenperin mencatat perusahaan minuman beralkohol di Indonesia mencapai 107 unit berlokasi di Bali, Sulawesi Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Banten yang menarik 4.449 orang tenaga kerja.

Dirjen Industri Agro Kemenperin tersebut menambahkan, adapun nilai investasi mencapai Rp3,8 triliun dengan kapasitas produksi per tahun mencapai 673 juta liter yang lebih dari 60% adalah produk golongan A.[]

pasang iklan di sini