JAKARTA—-Kementerian Pariwisata mengungkapkan upaya pemeirntah melakukan pemerataan infrastruktur memberikan dukungan terhadap konektivitas antar wilayah, yang akhirnya berdampak membaiknya daya saing wisata di Indonesia.
Pernyataan itu dilontarkan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani di sela-sela seminar Asean Marketing Summit di Jakarta pada Kamis (5/9/19).
Menurut Rizki pariwisata identik dengan pergerakan orang dari satu kota ke kota lain atau satu negara ke negara lain, dengan pembangunan infrastruktur, maka akan memudahkan pergerakan orang.
“Pergerakan orang selalu diikuti dengan pergerakan barang, jasa, dan uang, yang akhirnya berdampak pada pergerakan ekonomi setempat. Infrastruktur yang membaik juga dapat membuat potensi pariwisata dapat digali dengan maksimal,” papar Rizki.
Rizki juga mengatakan, kementerian lain juga mendukung pariwisata, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang terus membangun infrastruktur. Begitu juga dengan dukungan Kementerian Perhubungan membeirkan kontribusi pada priwisata dan dapat menyejahterakan semua masyarakat.
Pada tahun ini, Kementerian Pariwisata menargetkan kunjungan 18 juta wisatawan mancanegara dan 275 juta target wisatawan nusantara. Hingga saat ini jumlah wisman sudah 9 juta atau 50 persen dari target, menunjukkan masih banyak orang yang melakukan perjalanan ke Indonesia.
“Dari wisman kita harapkan menyumbang devisa lebih banyak, untuk wisnus akan berdampak pada spending langsung yang akhirnya mendorong pendapatan ke masyarakat setempat. Kita terus mendorong keduanya untuk lebih berkualitas agar lebih sustainable,” terag dia.
Mengenai Branding, Rizki Handayani mengatakan “Wonderful Indonesia” dan “Pesona Indonesia” akan terus diperkuat sehingga lebih menarik minat bagi wisatawan.
“Kegiatan branding kita sudah bagus, diharapkan mampu mendorong jumlah dan kualitas wisatawan,” pungkas dia.