Jakarta (Peluang) : Senergi ini diharapkan dapat tercipta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) disabilitas yang berdaya saing.
Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) berkolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) serta Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia (PTI) mendukung perluasan ekosistem digital sebagai program pemberdayaan UMKM penyandang disabilitas.
Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM (LPDB-KUMKM) Supomo mengatakan, pihaknya mendukung kolaborasi program bagi pelaku UMKM disabilitas agar bisa tumbuh dan berkembang.
“Kami siap bersinergi dan mendukung pembiayaan melalui badan hukum koperasi sesuai persyaratan yang ada. Dukungan ini sangat penting agar pelaku ekonomi disabilitas bisa berkembang,” ujar Supomo dalam rilisnya, Selasa (6/9/2022).
Apalagi menurutnya, pemerintah menargetkan sebanyak 30 juta UMKM telah terakselerasi dengan ekosistem digital pada 2024. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenkopUKM) telah menjalin kolaborasi dalam rangka mendorong terbentuknya ekosistem digital di kalangan UMKM.
Program tersebut juga berkenaan dengan agenda Dekranas bertemakan Cerita Kriya yang akan digelar di Bali pada 8 September 2022 mendatang. Bali dipilih menjadi tempat untuk menggelar program pemberdayaan UMKM bagi penyandang disabilitas.
Selain merupakan destinasi favorit wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara, Bali dianggap sebagai tempat yang tepat untuk memasarkan produk kriya UMKM. Harapannya, produk-produk kerajinan UMKM dapat bersaing di pasar lokal dan semakin dikenal luas secara global.
Bukan cuma itu, Bali juga dipilih sebagai bentuk dukungan agar kondisi perekonomian masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 dapat segera pulih. Adapun pertimbangan lainnya, yakni karena di Bali banyak pelaku UMKM penyandang disabilitas yang potensial.
Terkait dengan program pemberdayaan UMKM bagi penyandang disabilitas, Komunitas PTI yang bergerak di bidang sosial, pendidikan, dan pemberdayaan UMKM disabilitas memberikan tambahan soft skill berupa pelatihan, bimbingan teknis, sosialisasi, Forum Group Discussion (FGD), dan forum konsultasi untuk mengasah kapasitas dan sumber daya UKM disabilitas.
Ketua Umum PTI, Myra Winarko berharap sinergi dengan KemenkopUKM dan Dekranas tercipta koperasi dan UKM disabilitas berkualitas, berdaya saing, serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerahnya, dan membuka peluang kerja bagi 31 juta kaum disabilitas di Indonesia.
“Sebagai inkubator, PTI berusaha membuka link bisnis bagi para pelaku usaha UMKM penyandang disabilitas,” ujar Myra.
Ia mengatakan, dalam rangka upaya pembinaan dan pemasaran secara digital bagi UMKM penyandang disabilitas, PTI berencana akan menggandeng beberapa perusahaan besar. Upaya ini untuk membuat platform agar bisa memberikan pelatihan-pelatihan pada disabilitas sehingga dapat masuk ke dunia digital secara mandiri.
Selain membina kaum disabilitas, Myra berharap PTI dapat melangkah secara berkesinambungan untuk tujuan pembangunan berkelanjutan. “Lulusan pelatihan PTI ada yang sudah mandiri, dan yang bekerja sebagai tenaga profesional,” tandasnya. (S1).