
Peluang News, Bandung – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT-KUMKM) dan penerapan SNI oleh UMKM di Indonesia.
Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM, Yulius mengungkapkan, komitmen ini dilakukan bersama dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan PT Telkom Indonesia melalui peluncutam program SNI Corner dan Wifi Corner di (PLUT-KUMKM) Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
“PLUT-KUMKM merupakan salah satu program prioritas KemenKopUKM, yang keberadaannya diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar dalam memajukan koperasi dan UMKM melalui berbagai layanan yang ada,” ujar Yulius pada kegiatan peluncuran SNI Corner dan Wifi Corner di PLUT-KUMKM Kabupaten Bandung, Rabu (7/3/2024).
“Melalui kerja sama dengan berbagai stakeholder yang di antaranya dengan BSN dan PT Telkom Indonesia ini diharapkan dapat berdampak besar bagi pengembangan UMKM serta menjadikan PLUT-KUMKM sebagai rumah UMKM melalui berbagai layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan UMK,” sambungnya.
Selain itu, ia juga berharap agar SNI Corner dapat meningkatkan pemahaman UMKM akan standar dan peningkatan penerapan SNI oleh UMKM.
“Dengan adanya dorongan dari BSN ini, menambah aktivitas UMKM di PLUT menjadi lebih banyak dan berkualitas,” ucap Yulius.
Apalagi, selain mengadakan pelatihan-pelatihan, pihaknya juga kerap menggelar kegiatan formalisasi usaha, termasuk sertifikat halal di PLUT-KUMKM.
Namun, SNI Corner ini diharapkan juga dapat dilakukan di semua PLUT di Indonesia nantinya karena SNI Corner di Kabupaten Bandung ini merupakan SNI Corner pertama yang ada di tanah air.
“Nantinya, PLUT akan menyiapkan para tenaga konsultan untuk meningkatkan pemasaran, produk, hingga akses keuangan (KUR),” jelas Yulius.
“Kemudian di PLUT nantinya juga akan disiapkan fasilitas pendampingan hukum, ketika pelaku UMKM berurusan dengan masalah hukum. PLUT KUMKM akan menjadi semacam one stop services,” lanjutnya.
Sementara itu, Sekretaris Utama BSN, Donny Purnomo mengatakan, pelaku usaha mikro itu merupakan pelaku usaha berbasis kerakyatan yang memiliki potensi yang sangat penting jika berhasil membuat produk-produk ini bisa diterima pasar dengan peningkatan perolehan omzet yang besar.
“Kalau produknya laku di pasar, otomatis omzetnya naik. Kalau omzet pelaku usaha naik, PDB juga meningkat. Tinggal ukuran dari pembinaan dari PLUT mengarah kepada peningkatan omzet pelaku usaha mikro. Sehingga, kontribusi dari pembinaan dari PLUT ini menjadi sangat dirasakan,” kata Donny.
Oleh akrena itu, ia berharap agar produk-produk yang dihasilkan dari pembinaan di PLUT ini selain masuk ke pasar domestik juga bisa dikenalkan ke pasar luar negeri melalui SNI Corner.
“Karena untuk masuk ke negara tujuan ekspor itu kita tidak mungkin meninggalkan para pelaku usaha sendirian. Kita perlu aggregator yang bisa membawa produk-produk rakyat ke luar negeri. Diharapkan aggregatornya berbadan hukum koperasi,” tuturnya.