Jakarta (Peluang) : Dinas Koperasi dan UKM di wilayah BIMP-EAGA dapat berperan aktif dalam pelaksanaan berbagai program.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) mengadakan rapat koordinasi bersama Dinas Koperasi dan UKM 15 Provinsi wilayah BIMP-EAGA meliputi Pulau Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua Barat di Serpong, Banten.
Rapat ini berkaitan KemenKopUKM selaku Focal Point Indonesia dalam menjalin kerja sama dengan Sub Regional mencakup Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) Small and Medium Enterprises Development Working Group (SMED-WG).
“Rapat koordinasi ini bertujuan merumuskan posisi Indonesia pada pertemuan Strategic Planning Meeting (SPM) SMED WG tahun 2023 yang akan digelar di Malaysia,” ujar Asisten Deputi Bidang Kemitraan dan Perluasan Pasar Deputi Bidang UKM KemenKopUKM, Fixy dalam rilisnya, Senin (31/10/2022).
Fixy berharap melalui pertemuan ini dapat menjalin komitmen antara KemenKopUKM dengan Dinas Koperasi dan UKM di provinsi yang menjadi wilayah BIMP-EAGA. Yaitu sebagai daerah pelaksanaan kegiatan untuk memilki ownership terhadap BIMP-EAGA.
“Kami berharap agar Dinas Koperasi dan UKM di wilayah BIMP-EAGA dapat lebih berperan aktif dalam pelaksanaan berbagai project maupun mengusulkan inisiatif baru yang dapat dimanfaatkan bagi UMKM di daerah masing-masing,” ungkap Fixy yang juga menjabat Head of Delegation Indonesia untuk SMED WG.
Ia menjelaskan, Project Virtual Business Centre yang di inisiasi oleh Dinas Provinsi Sulawesi Utara saat ini dalam tahap pengembangan.
Business Center dapat dimanfaatlan sebagai fasilitas product galery, sumber informasi pelatihan, serta sumber informasi lainya.
Semua fasilitas itu dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha di wilayah BIMP-EAGA sebagai etalase produk UMKM.
Disampaikan Fixy, pertemuan tersebut juga dihadiri perwakilan dari Kemenko Perekonomian, selaku Sekretariat Nasional Indonesia untuk BIMP-EAGA.
Mereka menjelaskan sejarah dan gambaran struktur kerja BIMP-EAGA, serta potensi pendanaan yang dapat dimanfaatkan untuk membiayai project BIMP-EAGA yang diusulkan oleh pemerintah daerah.
Hadir juga perwakilan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang menjelaskan perkembangan project di bawah naungan Trade and Investment Cluster yang salah satunya terkait UKM.
Menurut Fixy, pertemuan menyepakati komitmen pemerintah daerah untuk berpartisipasi aktif pada forum kerja sama BIMP-EAGA, serta dukungan optimalisasi project Business Center.
“Di mana tiap provinsi akan mengirimkan data UKM berorientasi ekspor untuk dapat dimasukan pada platform Business Center,” pungkas Fixy.