KemenKopUKM Kucurkan Rp1,5 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Tradisional di Sintang

KemenKopUKM Kucurkan Rp1,5 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Tradisional di Sintang/Dok. Ist

Peluang News, Jakarta – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) resmi melakukan ground breaking atau peletakan batu pertama proyek revitalisasi pasar tradisional di Kecamatan Binjai Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), Sabtu (5/10/2024).

Dalam kesempatan itu, Deputi Bidang Perkoperasian KemenKopUKM, Ahmad Zabadi menjelaskan, proyek revitalisasi pasar ini menjadi bagian dari pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan Negara.

“Dengan tujuan pemerataan pembangunan ekonomi di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T),” ucap Ahmad Zabadi dalam keterangan resminya, Minggu (6/10/2024).

“Jadi, revitalisasi pasar tradisional ini bisa menjadi kesempatan baik bagi pedagang untuk mengembang usahanya, apalagi pasar ini nantinya akan dikelola oleh koperasi,” sambungnya.

Dia menerangkan, pihaknya memberikan dana bantuan senilai Rp1,5 miliar dalam bentuk DIPA (Daftar Isian Pelaksana Anggaran) untuk membangun 13 kios dan 25 los bagi 38 pedagang yang ditargetkan dapat selesai pada akhir 2024.

Selain itu, proyek pembangunan revitalisasi pasar di Kecamatan Binjai Hulu, Kabupaten Sintang, ini juga mendapatkan dukungan sehingga ada anggaran tambahan dari pemerintah daerah sebesar Rp1 miliar.

“Dengan demikian, maka dengan total dana yang disiapkan sebesar Rp2,5 miliar, kami optimistis bahwa pasar tersebut sangat mumpuni untuk mewadahi para pedagang dalam memasarkan produknya dan menyediakan kebutuhan masyarakat sekitar,” tuturnya.

Oleh sebab itu, ia berpesan agar dalam pengelolaan pasar nanti, Koperasi Produsen Alam Berkah Mandiri benar-benar menjadi offtaker yang mampu menjembatani kebutuhan para anggotanya yang merupakan pedagang kecil.

Kemudian, koperasi juga diharapkan bisa mengelola pasar dengan baik terutama dari sisi kebersihan, sehingga anggapan pasar tradisional yang kumuh dapat dihilangkan.

“Apalagi, pengelolaan pasar ini dilakukan oleh koperasi tujuannya agar pedagang dalam pengembangan usaha dapat didukung oleh koperasi, misalnya untuk akses sumber daya yang produktif, akses pembiayaan, hingga akses bahan barang dagangan yang lebih kompetitif,” terangnya.

Hingga saat ini, pogram pembangunan revitalisasi pasar di daerah 3T yang sudah dilakukan oleh KemenKopUKM telah menliputi sejumlah wilayah, di antaranya yaitu di Biak Numfor, Sumba Barat, Ternate Maluku Utara, dan Malinau Kalimantan Utara.

Exit mobile version