KemenKopUKM Komitmen Wujudkan Ketahanan Pangan Melalui Optimalisasi Industri Perternakan

KemenKopUKM Komitmen Wujudkan Ketahanan Pangan Melalui Optimalisasi Industri Perternakan/Dok. Ist

Peluang News, Jakarta – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menekankan, Pemerintah Indonesia akan terus berkomitmen untuk mewujudkan program ketahanan pangan di tanah air.

Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM, Siti Azizah mengatakan, komitmen ini salah satunya ditunjukan melalui optimalisasi sektor usaha atau industri peternakan.

“Untuk itu, KemenKopUKM mengajak Austrex, sebuah perusahaan peternakan asal Australia untuk dapat menjalin kemitraan demi perbaikan tata kelola usaha atau industri peternakan Indonesia,” kata Siti Azizah dalam kunjungannya ke Australia, Rabu (26/6/2024).

Ia berharap agar kemitraan dan kerja sama dengan Austrex ini dapat membawa perubahan besar bagi tata kelola usaha/industri peternakan yang ada di Indonesia.

Apalagi, Austrex selama ini trlah dikenal sebagai perusahaan ekspor ternak hidup terbesar di dunia yang beroperasi di berbagai negara, termasuk Rusia, China, Amerika Serikat, Uruguay, Turki, Indonesia, dan Selandia Baru.

Selain itu, Austrex yang sudah beroperasi lebih dari 50 tahun ini juga telah membuktikan sebuah pola kerja sama dan pengelolaan hubungan peternak yang sangat baik dan berkelanjutan.

“Maka, dengan segala potensi yang ada, kami berharap melalui pertemuan ini dapat terjalin kemitraan yang kuat dengan Austrex dalam mengembangkan potensi wirausaha dan keberlanjutan industri peternakan di Indonesia,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan, sektor peternakan berperan besar bagi terwujudnya program ketahanan pangan baik di lingkungan global atau bagi Indonesia.

Oleh karena itu, menurutnya, sektor ini perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak agar keberlangsungan dan keberlanjutan usaha/industri peternakan tetap dapat terjaga dengan baik dan lancar.

“Sektor ini memerlukan perhatian khusus, terutama dalam konteks isu ketahanan pangan dunia saat ini,” ucapnya.

Selain itu, ia juga berharap agar berbagai sistem pengelolaan usaha/industri peternakan yang diterapkan Austrex dapat diadopsi dengan baik di Indonesia.

“Jadi, meskipun tantangan di Indonesia dan Australia berbeda, namun kami berharap dapat pengalaman dan belajar dari praktik baik Austrex dalam pengelolaan usaha peternakan untuk dikembangkan di Indonesia,” harapnya.

Ia menilai, untuk terus mengembangkan sektor peternakan di Indonesia, maka para peternak lokal di berbagai daerah di Indonesia perlu didorong untuk membentuk atau bergabung dalam wadah koperasi.

“Karena dengan berkoperasi, maka para peternak kecil yang jumlahnya sangat banyak di Indonesia ini dapat lebih mudah mendapatkan akses pemasaran, pelatihan, serta pembiayaan yang terjangkau, salah satunya melalui pembiayaan dari LPDB,” jelas Azizah.

Tak hanya itu, ia mengungkapkan, terdapat beberapa program strategis yang dijalankan KemenKopUKM untuk mengembangkan koperasi dan UKM.

“Termasuk di dalamnya bagi pelaku usaha sektor agribisnis, yaitu Rumah Produksi Bersama (Factory Sharing), Revitalisasi Pasar Rakyat, Modernisasi Koperasi, Pusat Pelayanan Usaha Terpadu (PLUT-KUMKM) dan Layanan Rumah Kemasan,” ungkap Azizah.

Kemudian, pihaknya juga memiliki target dalam mencapai target kenaikan rasio kewirausahaan nasional, melalui beberapa program pendampingan berkelanjutan berupa Entrepreneur Development, program peningkatan ekosistem kewirausahaan berupa Entrepreneur Hub, program kemudahan akses pembiayaan berupa Entrepreneur Financial Fiesta dan program pendataan lengkap KUMKM melalui Sistem Informasi Data Tunggal (SIDT) KUMKM.

“Dengan adanya berbagai program tersebut, ia berharap agar sinergi dan kerja sama dengan Austrex ini dapat terus dilakukan di masa mendatang sehingga target membangun ketahanan pangan dan peningkatan rasio kewirausahaan nasional dapat tercapai,” tandasnya.

Exit mobile version