KemenKopUKM Dukung Pengembangan Wirausaha Berbasis Inovasi dan Teknologi

KemenKopUKM Dukung Pengembangan Wirausaha Berbasis Inovasi dan Teknologi/Dok. Humas KemenKopUKM

Peluang News, Jakarta – Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM), Arif Rahman Hakim menyampaikan, pihaknya mendukung penuh kontribusi yang dilakukan oleh organisasi Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN).

Arif mengatakan, dukungan ini diharapkan dapat memberikan dorongan terhadap pemberdayaan masyarakat, melalui pengembangan kewirausahaan dan UMKM berbasis kreativitas, inovasi, dan teknologi.

Menurutnya, hal ini bertujuan untuk mempercepat pencapaian target wirausaha mencapai 4 persen hingga akhir 2024.

“Hal ini sesuai dengan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022,” ucap SesKemenKopUKM, Arif Rahman Hakim dalam keterangannya, Jumat (29/3/2024).

Selain itu, ia juga berharap agar, GKN dapat terus berkembang sebagai organisasi yang mewadahi kepentingan anggotanya yang saat ini telah mencapai lebih dari 10 ribu pelaku UMKM di tanah air.

“Sebagai wadah pelaku usaha, GKN harus selalu berinovasi, sehingga usaha dari para anggota bisa lebih maju lagi,” ujarnya.

Apalagi, kata Arif, saat ini banyak peluang yang bisa ditangkap oleh GKN, salah satunya yaitu kebijakan 40 persen belanja pemerintah (pusat, daerah, BUMN, dan BUMD) yang menyasar produk-produk dalam negeri melalui e-katalog.

“Jadi, para anggota GKN harus dapat membedah apa saja kebutuhan belanja pemerintah. Sehingga nanti akan tergambar item-item produk apa saja yang bisa digarap oleh GKN,” kata Arif.

KemenKopUKM Dukung Pengembangan Wirausaha Berbasis Inovasi dan Teknologi/Dok. Humas KemenKopUKM

Untuk itu, ia mendorong agar wirausaha GKN dapat terus meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas dari produk-produknya.

“Dalam hal ini, GKN bisa memberikan pelatihan kepada anggota yang belum memahami cara mengakses e-Katalog, memahami proses biding, sampai membuat proposal perencanaan bisnis,” jelas Arif.

“Lebih dari itu, GKN juga bisa mendorong anggotanya agar bisa masuk ke dalam rantai pasok industri, baik dari segi nasional maupun global,” tambahnya.

Kendati demikian, ia tetap mewanti-wanti GKN agar tetap memilih produk yang tepat untuk dijadikan sebagai produk unggulan daerah.

“Khususnya untuk produk-produk yang dibutuhkan pasar, dan bisa memenuhi kebutuhan reguler masyarakat. Idealnya, yang memiliki usaha sejenis agar bergabung dalam mengembangkan produk unggulan. Sehingga nantinya sesama anggota GKN tidak akan saling mematikan,” tuturnya.

Senada dengan Arif, Kepala Biro Komunikasi dan Teknologi Informasi KemenKopUKM, Budi Mustopo menambahkan bahwa keberadaan GKN harus dapat memberikan banyak manfaat bagi seluruh anggota, terutama dalam pengembangan kinerja usahanya.

Hal ini dikarenakan, menurutnya, eksistensi dari sebuah organisasi atau asosiasi bisnis itu diukur dari semakin besarnya manfaat yang dirasakan oleh seluruh anggota.

“Dalam mengembangkan kapasitas usaha hingga pemasaran produk dari para anggotanya, GKN harus mampu memfasilitasi berbagai kebutuhan akan temu bisnis atau business matching serta layanan-layanan bisnis lainnya,” pungkas Budi.

Exit mobile version