Malra (Peluang) : Lahirnya koperasi modern dapat menggerakkan ekonomi lokal masyarakat Maluku Tenggara bisa berdaya saing.
Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) memiliki potensi sektor kelautan yang dapat dikelola koperasi nelayan. Oleh karena itu, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) mendorong koperasi-koperasi nelayan tersebut melakukan merger sehingga dapat melahirkan koperasi modern.
“Koperasi nelayan yang jumlahnya banyak sebaiknya dimerger. Sehingga, lahir koperasi besar modern yang dapat menggerakkan ekonomi lokal,” kata Asisten Deputi Pengembangan SDM Perkoperasian KemenKopUKM Nasrun Siagian, dalam rilisnya, Selasa (29/11/2022).
Nasrun berharap koperasi nelayan di Malra mengkonsolidasikan para nelayan-nelayan tradisional bersama nelayan rumput laut dalam wadah koperasi.
Selain itu juga ada koperasi pengelola toko yang menyiapkan sarana usaha dan produksi nelayan seperti alat-alat tangkap, dan sparepart kapal.
“Berharap juga sinergi dengan LPDB-KUMKM, untuk pengembangan alat tangkap nelayan berupa pengadaan kapal modern. Sehingga nelayan di Maluku Tenggara akan lebih sejahtera,” ujar Nasrun.
Menurut Nasrun, koperasi tidak sebatas pengepul (agregator), namun juga dapat memberikan value added (nilai tambah), dengan pengolahan, menghasilkan produk turunan.
Dalam Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Tata Kelola Koperasi Modern yang diikuti sebanyak 30 pengurus dan pengelola koperasi Malra. Nasrun berharap peserta dapat mengimplementasikan materi yang diberikan sehingga semangat mewujudkan koperasi modern bisa terwujud.
“Bukan hanya itu, tetapi yang utama adalah untuk kesejahteraan koperasi dan anggotanya. Itulah tujuan mendirikan koperasi,” tegas Nasrun.
Bupati Malra yang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Afan B Ifat mengakui bahwa berbagai program dan kegiatan yang dilakukan pemerintah daerah untuk kemajuan koperasi di Malra belum terlaksana dengan baik.
Hal tersebut menurut Afan, tidak hanya disebabkan karena keterbatasan anggaran, melainkan juga keterbatasan SDM dan penguasaan teknologi yang relatif rendah.
Untuk itu, diperlukan upaya yang terus-menerus dan berkelanjutan, termasuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi pengurus dan pengelola koperasi.
Pemkab Malra melalui Dinas Koperasi dan UKM telah dan akan terus melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka meningkatkan SDM pelaku usaha, terutama koperasi yang bergerak di sektor riil.
“Dengan Diklat yang dilaksanakan hari ini dapat mencetak pengurus dan pengelola koperasi yang berkualitas dan memiliki kemampuan manajerial dan teknikal yang membawa koperasi ke arah lebih baik,” ujarnya.
Sementara Ketua Panitia penyelenggara Agus Santoso mengatakan, Diklat ini bertujuan untuk meningkatkan SDM koperasi di Malra. Khususnya untuk dapat berdaya saing dan bertahan dalam menjalankan bisnis koperasinya.
“Melalui kegiatan ini dapat melahirkan SDM koperasi yang berkualitas sehingga mendorong terwujudnya pemulihan ekonomi masyarakat,” kata Agus.
Para peserta mengikuti Diklat selama tiga hari hingga 28 November 2022.Mereka diberi materi pelatihan tentang kebijakan pengembangan kelembagaan koperasi menuju koperasi modern, kelembagaan jejaring bisnis koperasi, dan menyusun model bisnis koperasi.
Kemudian, perencanaan bisnis (pengembangan usaha), tata kelola koperasi yang baik, penyusunan rencana kerja pendapatan dan anggaran koperasi, akuntansi dan manajemen keuangan, dan digitalisasi koperasi.