
Peluang news, Jakarta – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama dengan INNOBIZ Association of Korea behasil melahirkan 10 UKM terpilih untuk mengikuti Capacity Building for Indonesia Green Transition di Korea Selatan, pada 27 November – 1 Desember 2023.
Keberhasilan ini dilakukan KemenKopUKM melalui program Official Development Assistance (ODA) Project bersama INNOBIZ Association of Korea.
Kepala Biro Hukum dan Kerja Sama KemenKopUKM, Henra Saragih menyampaikan, saat ini ada satu dari 10 UKM yang telah berhasil menjalankan kemitraan.
UKM tersebut bernama PT Comestoarra Bentarra Noesantara, yang menjalankan usaha dalam bidang pengolahan sampah organik dan residu biomassa menjadi bahan bakar terbarukan padat (pelet RDF/SRF).
UKM ini menjalin kerja sama dengan HS Solar Energy dalam pengembangan stasiun pengisian kendaraan listrik, khususnya motor listrik, menggunakan teknologi hibrida antara gasifikasi, panel surya, dan baterai.
Henra menjelaskan, dengan adanya teknologi gasifikasi, akan mengonversi pelet RDF/SRF sebagai substitusi 100 persen bahan bakar minyak pada generator listrik yang akan digabungkan dengan energi dari panel surya.
Menurut Henra, energi tersebut nantinya akan disimpan di dalam baterai untuk swap baterai dan charging secara langsung kendaraan listrik.
Atas keberhasilan tersebut, Henra mengapresiasi penandanganan kerja sama PT Comestoarra Bentarra Noesantarra dan HS Solar Energy.
“Hal ini menjadi bagian dari manfaat konkret yang didapat oleh UKM melalui Program ODA sebagai bagian dari upaya mempercepat tranformasi bisnis hijau bagi UKM melalui kemitraan,” ujar Henra dalam keterangan resminya, Jumat (8/12/2023).
Ia berharap agar sejumlah UKM terpilih lainnya dapat memiliki kesempatan yang sama seperti PT Comestoarra Noesantara yang telah berhasil menjalankan kemitraan.
Selain itu, kata Henra, Pemerintah dan ASEIC (ASEM SME Eco – Innovation Center) juga tengah berupaya untuk terus mendorong terwujudnya kolaborasi-kolaborasi yang lainnya.
“Saya berharap agar sembilan UKM lainya dapat mengikuti langkah PT Comestoarra Bentarra Noesantarra yang sudah menjalin kerja sama dengan HS Solar Energy,” kata Henra.
“Selain itu, kami juga akan terus berkolabolasi dengan ASEIC untuk terus mendorong terwujudnya kolaborasi nyata antara UKM Korea dan UKM Indonesia,” sambungnya.
Sementara itu, Direktur PT Comestoarra Bentarra Noesantarra, Arif Nurhidayat mengatakan, pihaknya telah berkontribusi pada program cofiring di PLTU, yang akan berkontribusi pada program dediselisasi pada G20 lalu.
“Stasiun pengisian kendaraan listrik ini akan dikembangkan dan diimplementasikan secara komunal. Hal ini sesuai dengan hukum komutatif aljabar 1000×1=1×1000. Tujuannya agar permasalahan sampah skala komunal dapat terselesaikan, dijadikan pelet RDF/SRF, digasifikasi dan menghasilkan energi yang dikombinaskan dengan panel surya dan baterai,” tuturnya.
Sebagai informasi, ODA Project merupakan program bantuan dari Pemerintah Korea kepada negara mitra yang mencakup hibah, bantuan pendanaan, dan kerja sama teknis yang bertujuan untuk pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial di negara berkembang.