PURWOKERTO—-Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof Rully Indrawan mengatakan koperasi dituntut mampu beradaptasi dengan era industri 4.0 agar tidak tenggelam dalam perubahan zaman.
Demikian dikatakan Rully dalam acara seminar nasional bertema “Koperasi Indonesia di Era Industri 4.0” di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (11/7/2019).
Menurut Rully, koperasi bertransformasi dengan membangun karakter kreatif dan inovatif bagi insan penggerak koperasi pada era industri 4.0. Dia meyakini koperasi mampu beradaptasi pada era industri 4.0.
Koperasi menghadapi perubahan gaya hidup generasi milenial yang begitu cepat dan tidak menentu akibat perkembangan teknologi informasi, robotik, artifical inteligence, dan komunikasi yang sangat pesat.
“Kemenkop mendorong koperasi menghadapi era industri 4.0 melalui reformasi total koperasi meliputi reorientasi, rehabilitasi, dan pengembangan koperasi,” kata Rully.
Lanjut dia, kebijakan ini diharapkan akan mendorong koperasi semakin tumbuh berkembang. Langkah ini telah menandai ada perbaikan dalam kualitas koperasi.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Dekopin, Nurdin Halid mengungkapkan pada era ekonomi digital saat ini, generasi milenial koperasi langsung bergerak cepat sehingga banyak koperasi sudah menerapkan sistem digital.
Sistem digital ini meliputi pembukuan, transaksi, promosi produk, bahkan sudah ada koperasi yang melakukan rapat anggota secara daring.
Dampak keberadaan koperasi pada kehidupan ekonomi sangat luas dan tidak sederhana. Namun ironisnya koperasi terhimpit oleh doninasi sistem tunggal kapitalisme.
“Koperasi itu simbol perjuangan rakyat bawah melawan kedigdayaan kaum kapitalis yang hanya punya satu kamus, yaitu untung. Kamus kita beda, yaitu manfaat. Dengan cara berpikir demikian maka gerakan koperasi Indonesia tidak akan pernah mati,” pungkas dia.