JAKARTA—Kementerian Koperasi dan UKM kembali mendorong masyarakat berbelanja kebutuhan pokok di koperasi. Gerakan ini bertujuan membantu pendapatan UKM selama pandemi Covid-19.
Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM Victoria Simanungkalit menyampaikan dampak ekonomi yang dirasakan koperasi dan UKM disebabkan terhambatnya jalur distribusi dan daya beli masyarakat yang menurun.
“Hal
ini mendorong kami menginisiasi gerakan
tersebut,” kata Victoria dalam keterangan tertulis, Kamis (21/5/20).
Dia mengungkapkan gerakan berbelanja di koperasi
telah terlaksana sejak 22 April 2020 dengan total transaksi yang dibukukan
sebesar Rp81,3 juta.
“Koperasi
di beberapa daerah sudah menjual berbagai komoditas berupa beras, telur, sayur
mayur, buah-buahan, kopi, dan masker nonmedis,” ucap Victoria.
Sebelumnya, gerakan Ayo Beli Beras di Koperasi,
bekerja sama dengan Koperasi Tani Mulus, Indramayu pada 10 April 2020 dan 13
April 2020 menghasilkan total transaksi beras sebanyak 4,4 ton atau Rp48,4 juta.
Adapun pemesanan beras
sejumlah 5,1 ton telah dilakukan dengan total transaksi sebesar Rp55 juta.
Kemudian pemesanan sayur dan buah dengan total transaksi sebesar Rp4,122 juta
dan pemesanan kopi dengan total transaksi Rp1.065.000.
Selain itu, ada juga pemesanan makanan laut dengan total
transaksi Rp11,456 juta, pemesanan produk olahan perikanan peternakan dengan
total transaksi Rp2,045 juta, hingga pemesanan produk makanan dan minuman
olahan dengan total transaksi Rp2,617 juta.
Kegiatan distribusi (dropping point) sudah dilaksanakan pada
18 Mei 2020 di kantor Kementerian Koperasi dan UKM.
“Nantinya, tetap akan memberdayakan pengemudi ojek daring untuk pengantaran barang pesanan konsumen yang jaraknya masih terjangkau dari titik distribusi,” pungkas Victoria.