octa vaganza

Kemenkop UKM Dorong Tulungagung Jadi Sentra Produksi Cangkul

JAKARTA—Kementerian Koperasi dan UKM menjadikan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur sebagai sentra produksi cangkul dengan target mengurangi impor cangkul. Dengan demikian pelaku UMKM di kawasan ini mampu mengembangkan usaha cangkul berkelanjutan.

Hal itu dikatakan Asisten Depurti Pengembangan Kewirausahaan Kemenkop dan UKM, Nasrun, dalam keterangan resmi, Sabtu (15/2/20).  Lanjut dia, Kemenkop mengajak pihak terkaitbersama-sama melaksanakan keterpaduan dan sinergitas Pilot Project peningkatan kapasitas SDM pelaku usaha bidang kerajinan logam, khususnya cangkul atau pacul.

Pada akhir pekan ini, Kemenkop bersama Kementerian Perindustrian, Badan Litbang Logam, Sekretariat Kabinet, Bank BRI dan Krakatau Steel, memulai pelatihan kewirausahaan bagi perajin cangkul di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

“Kegiatan seperti ini perlu dilanjutkan dan terus ditingkatkan. Perajin pacul mendapatkan pelatihan selama tiga hari dengan materi seperti manajemen usaha, kualitas produksi, dan literasi keuangan sehingga produksi pacul dapat terstandarisasi dengan sertifikasi SNI,” kata Nasrun.

Program pelatihan ini akan terlihat hasilnya dalam tiga bulan ke depan, di mana produksi dan kualitasnya akan meningkat. Nasrun meminta komitmen semua lintas pelaku harus tetap dijaga, terutama PT Krakatau steel sebagai pemasok raw material atau bahan baku. 

Salah satu kelemahan IKM,  adalah rendahnya penguasaan teknologi, pasar, hingga permodalan. Itu membuat cangkul dalam negeri  tidak kompetitif.

“Saya optimis Indonesia dapat mewujudkan pemenuhan produksi pacul dalam negeri buatan dalam negeri.  Indonesia harus mampu menyediakan produksi barang subsitusi (pengganti) impor”,cetus Nasrun.

Untuk itu katanya para pelaku usaha segera  membentuk koperasi agar memiliki kekuatan. Dengan berkoperasi maka mereka akan mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam berusaha, dan pembiayaan semakin mudah. 

Selain itu Kemenkop mendorong seluruh perajin cangkul agar menyepakati satu brand dan merk atau one branding.

“Dengan kesamaan produk dan desain, juga kualitas dan harga yang sama. Tujuannya, agar sentra produk pacul di Dusun Kiping, Gondang, Tulungagung, bisa dikenal secara nasional,” imbuh dia. 

Bupati Tulungagung Maryoto Birowo mengatakan siap mendukung segala langkah yang diambil pemerintah pusat dalam pengembangan usaha cangkul di wilayahnya. Jika melihat proses produksi yang masih menggunakan cara tradisional, secara kualitas sebenarnya sudah bagus.

“Kami akan memperhatikan pemilihan bahan baku dan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dengan demikian perajin cangkul mampu meningkatkan produksi dengan standar SNI,” pungkasnya.

Exit mobile version