
PeluangNews, Makassar – Kementerian Koperasi (Kemenkop) meminta para Kepala Daerah mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota hingga kepala desa untuk mengoptimalkan dukungannya agar operasionalisasi 80.000 unit Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih berjalan baik.
Sekretaris Kementerian Koperasi (SesKemenkop) Ahmad Zabadi menegaskan, kunci akses pembiayaan bagi Kopdes adalah registrasi di Sistem Informasi Koperasi Desa (Simkopdes).
“Simkopdes ini menjadi pintu masuk yang wajib dipenuhi seluruh koperasi desa agar dapat memperoleh dukungan pembiayaan dari bank-bank Himbara. Tanpa akun Simkopdes, mustahil koperasi bisa mendapatkan pembiayaan,” kata Ahmad Zabadi dalam Rapat Koordinasi Regional Kopdes/Kel Merah Putih di Makassar, Selasa (23/9).
Ia melanjutkan, “Simkopdes ini bukan sekadar formalitas. Ia menjadi filter utama agar dana yang dialirkan Himbara betul-betul sampai kepada koperasi yang siap secara kelembagaan dan bisnis.”

Menurut Zabadi, sistem digital juga memastikan transparansi dan akuntabilitas.
“Ini penting karena untuk memastikan proses bisnisnya Kopdes nanti transparan dan akuntabel, maka prosesnya ini kita berbasis pada digital,” jelasnya.
Selain pembiayaan, pemerintah menyiapkan tenaga pendamping (business assistant) yang bertanggung jawab atas 10 Kopdes setiap orang, serta Project Management Officer (PMO) di Dinas Koperasi Kabupaten/Kota untuk mengkonsolidasikan seluruh proses bisnis.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Jufri Rahman mengakui modal kerja menjadi kendala utama.
“Dari 3.059 Kopdes, baru 38 yang operasional di mana kendala utama memang soal permodalan,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Persoalan kelembagaan memang berat, apalagi bagi koperasi yang baru mulai. Tapi kalau bisa akses kredit, hasilnya akan luar biasa.”
Kopdes Merah Putih Aeng Batu-Batu Jadi Percontohan
Usai Rakor, Ahmad Zabadi meninjau Kopdes Merah Putih Aeng Batu-Batu di Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar. Ia memuji koperasi tersebut sebagai representasi ideal.
“Apa yang dijalankan oleh Kopdes Aeng Batu-Batu ini sangat layak untuk menjadi percontohan bukan hanya di wilayah Sulawesi Selatan tapi secara nasional,” ujarnya.
Kopdes ini mengelola sepuluh unit usaha, mulai dari KSP Syariah, Gerai Sembako, Pangkalan Gas, Mandiri Agen, Agen Pos, Klinik Kesehatan, Apotek, Cafe Merah Putih, Gudang hingga Toko Saprodi. Bahkan akan menambah pabrik es, SPBN, dan kapal perikanan.
“Kliniknya sudah sangat representatif karena bukan hanya menyediakan tenaga perawat tapi juga dokter umum dan dokter gigi sudah siap, apotek juga siap,” kata Zabadi.
Ketua Pengawas Kopdes Aeng Batu-Batu, Syarifa Ratu Yuliani, menyampaikan perkembangan pesat anggota koperasi.
“Awalnya anggota kami hanya 29 orang. Sekarang sudah mencapai 165 orang dan setiap bulan terus bertambah. Kehadiran Kopdes membuat desa kami dikenal sebagai desa kreatif dan Kampung Pancasila. Kesejahteraan masyarakat juga mulai meningkat,” jelasnya.
Bupati Takalar H. Firdaus turut memberikan apresiasi.
“Kopdes Aeng Batu-Batu sudah menerapkan prinsip manajemen modern, menyiapkan bisnis plan, dan transaksi digital yang memperkuat transparansi. Kita harap bukan hanya koperasinya yang maju, tapi desanya juga. Mudah-mudahan bank Himbara memberikan support agar koperasi lebih mudah mengembangkan usaha,” ucapnya.







