JAKARTA—-Dalam rangka untuk ikut menekan defisit neraca perdagangan, Indonesia memerlukan pasar ekspor baru. Salah satu langkah yang dilakukan Kementerian Koperasi dan Usaha kecil Menengah berupaya menembus pasar yang lebih luas di Rusia.
Hal itu disepakati setelah pertemuan antara Duta Besar Republik Indonesia untuk Rusia mernagkap Belarusia M Wahid Supriyadi dengan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Rabu sore, (15/1/20).
Pemerintah Indonesia menjadikan Rusia sebagai negara tujuan ekspor baru khususnya produk UMKM mulai dari makanan, fesyen, herbal, dan buah-buahan. Potensi Rusia cukup besar dengan populasi mencapai 147 juta orang.
Teten Masduki mengatakan “pengalaman eksibisi produk UMKM di Rusia kerap mendapat respons pasar bagus.
“Hal ini sehingga ini bisa dijadikan suatu tujuan ekspor baru sejalan dengan instruksi presiden kepada seluruh kementerian untuk menaikkan nilai ekspor dan mencari tujuan ekspor baru,” ucap Teten.
Lanjut Teten, pihaknya juga melakukan pembicaraan dengan Kementerian Perdagangan untuk langkah tersebut.
“Dalam rangka persiapan itu saya sudah minta Pak Dubes untuk komoditi yang diminati pasar Rusia itu apa dan kami minta Pak Dubes buat daftar ekspor distributor di sana yang baik supaya bisa kita hubungan UMKM dengan buyer di sana,” ungkap dia.
Sementara Dubes Wahid menjelaskan pihaknya rutin setiap tahun menyelenggarakan pameran yang melibatkan UMKM Indonesia sebagai peserta.
“KBRI setiap tahun memberikan subsidi 75 booth bagi UMKM independen di taman seluas 16,5 hektare. Itu hanya untuk Indonesia,” katanya.
Tahun lalu event Festival Indonesia mencatatkan jumlah kunjungan sebanyak 117 ribu pengunjung. Sedangkan nilai transaksi mencapai 10,7 juta USD, dan nilai investasinya 1,1 miliar USD. Rencananya pada 2020 akan diadakan pada 31 Juli-2 Agustus.