JAKARTA-–Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof Rully Indrawan mengatakan, pihaknya sudah meminta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) untuk memblokir perubahan badan hukum KSP Indosurya.
Langkah ini merupakan salah satu tindakan untuk menyelesaikan kasus gagal bayar Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta yang mencapai Rp10 triliun.
“Kami juga mendukung langkah kepolisian untuk mengusut tuntas praktik Koperasi Indosurya, maupun korporasinya,” cetusnya melalui keterangan persnya, Rabu (15/4/20).
Dikatakannyam Kemenkop-UKM juga membuat agenda bersama. Hal itu demi menghindarkan praktik koperasi lain yang teridentifikasi melakukan hal serupa.
Sementara Staf Khusus Menkop-UKM Agus Santoso meuturkan , Deputi Bidang Pengawasan telah memeriksa KSP Indosurya Cipta pada 26 sampai 30 November 2018 lalu. Dari hasil pemeriksaan tersebut, ditemukan pelanggaran administratif.
Pada 26 Februari 2019 KSP Indosurya Cipta dikenai sanksi administratif. Sanksi tersebut berbentuk peringatan pertama agar segera memperbaiki beberapa temuan yang ada.
“Berdasarkan hasil pemantauan pelaksanaan sanksi administratif. Hingga saat ini KSP Indosurya Cipta belum menyelesaikan temuan pelanggaran yang dimaksud sesuai dengan laporan hasil monitoring,” ujar Agus.
Pada 19 Februari 2020, Deputi Bidang Pengawasan menyatakan sudah kembali memantau dan meminta KSP Indosurya Cipta supaya menyampaikan dokumen berupa Laporan Keuangan per 31 Desember 2019 dan Rencana Penyelesaian atau Schedule Pembayaran kepada anggotanya. Sayangnya hingga kini belum ada konfirmasi dari pengurus.
Pada Februari 2020, Deputi Bidang Pengawasan juga telah menyampaikan surat kepada KSP Indosurya perihal imbauan untuk segera melaksanakan RAT dan melaporkan kondisi koperasi saat ini.
Selanjutnya, pada Maret dan April 2020, Deputi Bidang Pengawasan kembali menerima surat perihal pengaduan anggota KSP Indosurya melalui PPID Kemenkop-UKM agar pihak kementerian bisa segera menindaklanjuti dan menyelesaikannya.
“Kemenkop dalam hal ini telah berkoordinasi dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Koordinasi ini untuk membentuk tim gabungan pemeriksaan terhadap KSP Indosurya,” pungkas Agus.