
Peluang News, Jakarta — Pemerintah melalui Kementerian Koperasi (Kemenkop) terus mempercepat pengoperasian 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih. Program yang baru dibentuk Juli 2025 ini ditargetkan jadi motor penggerak ekonomi desa sekaligus solusi dari persoalan klasik masyarakat akar rumput.
Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengatakan Kopdes Merah Putih hadir untuk mengembalikan peran koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional. Ia menilai, selama ini arah pembangunan terlalu bergantung pada mekanisme pasar bebas yang lebih banyak menguntungkan kelompok besar.
“Kalau pasar tidak diatur negara, pelaku besar akan semakin menguasai, sementara masyarakat kecil makin terpinggirkan. Kopdes jadi jalan agar rakyat desa punya penopang ekonomi sendiri,” kata Ferry saat memberi sambutan di acara Wisuda Universitas Ary Ginanjar (UAG) di Menara 165, Jakarta, Rabu (10/9).
Menurut Ferry, Kopdes Merah Putih dirancang untuk menjawab masalah-masalah yang kerap menjerat warga desa, mulai dari pinjaman rentenir, maraknya pinjol ilegal, hingga terbatasnya akses barang pokok dan layanan kesehatan.
Untuk mempercepat operasionalisasi, Kemenkop tidak hanya mengandalkan pemerintah, tetapi juga menggandeng dunia akademisi. Perguruan tinggi akan terlibat dalam pelatihan SDM pengelola koperasi, pemetaan potensi desa, serta riset berbasis masyarakat.
Ferry menambahkan, generasi muda terutama lulusan kampus akan didorong jadi manajer Kopdes.
“Inilah saatnya anak muda turun tangan. Pengabdian kaum terpelajar diuji, apakah siap membangun desa melalui koperasi,” ujarnya.
Tak hanya itu, Kemenkop juga mulai melirik pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membantu mengatur talenta pengurus koperasi. Dengan AI, penempatan SDM bisa lebih tepat sasaran sesuai kompetensi.
Di tahap awal, pemerintah sudah menyiapkan dana Rp16 triliun dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) melalui PMK Nomor 63 Tahun 2025. Anggaran ini akan menopang operasional Kopdes sekaligus mendukung penyusunan proposal bisnis agar bisa bermitra dengan bank-bank Himbara maupun pihak lain.
“Kami yakin dengan sinergi antara pemerintah, kampus, dan anak muda, Kopdes Merah Putih bisa jadi fondasi ekonomi inklusif. Targetnya, koperasi kembali berjaya dan ikut membawa Indonesia menuju Visi Emas 2045,” tutup Ferry. (Aji)








