hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Kemenkop Dorong Pelaku UMKM Bergerak ke Komoditas Unggulan

JAKARTA—-Sebagian besar pelaku UMKM di Indonesia bergerak di sektor mikro dengan dominasi  produk seperti kripik, batik dan akik. Untuk itu Kementerian Koperasi dan UMKM mendorong mereka yang ingin jadi pelaku UMKM bergerak ke sektor produk unggulan yang dibutuhkan dunia.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki  menuturkan  kalau hanya  bergerak di bidang kripik, akik dan batik maka UMKM tidak mungkin bisa naik kelas.

“Kita dorong UMKM mmeproduksi  komoditas unggul seperti buah segar,” ujar Teten dalam sebuah diskusi di Museum Bank Indonesia, Jakarta Barat, Sabtu (1/2/20).

Teten berharap UMKM di Indonesia mampu bersaing dengan produk impor.  Saat ini produk impor bisa masuk dengan mudah melalui e-commerce. Salah satu hal yang akan menjadi terobosan pemerintah adalah membangun rumah produksi bersama.

“Kita mau punya konsep, kita akan dorong UMKM berdasarkan sentra produksi lagi. Kita akan bangunkan rumah produksi bersama. Supaya orang yang tidak memiliki peralatan bisa ke rumah produksi ini. Hanya dengan seperti itu saya pikir kita bisa konsolidasi,” papar Menkop.

Tetan mencatat UMKM merupakan sektor yang menyerap tenaga kerja paling besar di Indonesia. Namun, di bidang ekspor non migas masih sebesar 14,37 persen. Angka tersebut lebih sedikit dari negara tetangga lain seperti China sebesar 70 persen, Korea sebesar 60 persen, Thailand sebesar 60 persen, dan Malaysia 20 persen.

“Saat ini adalah masalah kurang konsolidasinya tiap UMKM. Misalnya saja ada petani yang bekerja di lahan yang sempit. Kegiatannya pun masih bersifat individual sehingga tidak bisa menghasilkan sesuatu yang besar,” ungkap dia.

Untuk itu perlu konsolidasi, lahan, konsolidasi pelaku, dan subsidi dari pemerintah.

“Ini belum terkonsolidasi, jadi kita mau pilot project bagaimana petani ini terkonsolidasi,” pungkas Teten.

pasang iklan di sini